Kisah Ningsih Tinampi Sebelum Tenar, Apa Saja yang Dilakukan?

Kisah Ningsih Tinampi Sebelum Tenar, Apa Saja yang Dilakukan?

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 17 Sep 2019 19:12 WIB
Ningsih Tinampi/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Sebelum tenar dan rumahnya dipadati pasien seperti saat ini, Ningsih Tinampi berkeliling mencari orang sakit akibat ilmu hitam. Kala itu ia mengobati tanpa meminta bayaran.

"Setelah saya sadar bisa menyembuhkan orang sakit, saya minta sama Allah agar aku bisa melupakan suamiku agar aku tenang dan ilmu ku terus jalan. Saya terus berkeliling mencari orang sakit untuk diobati setiap hari," kata Ningsih di rumahnya, Gang Lambau, Dusun Lebaksari, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (17/9/2019).

Ibu dua anak ini mengaku, aktivitas itu ia jalani karena merasa memiliki kewajiban untuk menolong. "Karena saya merasa bisa mengobati, sedangkan orang lain nggak tahu kalau saya bisa mengobati. Sehingga saya terus keliling cari orang sakit. Memang ada yang memberi uang, tapi uang itu saya belikan sayuran dan makanan, saya bagikan ke semua orang kampung sini," terang perempuan kelahiran Malang itu.


Saat itu ia juga memfokuskan diri untuk menolong janda-janda miskin yang sakit. " Saya cari janda-janda tua yang tak mampu. Saya datangi, saya obati tanpa memungut biaya," terangnya.

Cara mengobati pasien sama dengan yang ia praktikkan saat ini. Yakni membaca Surat Al-Fatihah. "Dengan al fateha, atas izin Allah, sembuh," terangnya.

Dari pengalaman berkeliling tersebut, lambat-laun banyak yang datang ke rumahnya untuk berobat. "Kalau sekarang tambah ramai mungkin berkah dari haji kemarin," tambahnya.

Terkait video-video yang diunggah ke YouTube, Ningsih mengaku semunya itu atas inisiatif orang-orang dekat yang membantunya. Video-video proses pengobatan mulai diunggah sejak sekitar satu tahun lalu.


"Ya nggak apa-apa di-video. Semua pasien boleh merekam. Semuanya terbuka, pengobatan saya yang seperti itu," terangnya.

Ia tak menampik dengan video-videonya yang vital tersebut, pasiennya semakin banyak. Namun ia mengatakan, banyaknya pasien tersebut sudah ia ketahui jauh-jauh hari.

"Jauh-jauh hari sebelum ramai, sebelum saya berkeliling mengobati orang, saya sudah bermimpi akan banyak orang yang datang berobat ke rumah. Sekarang jadi kenyataan," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.