"Pelaku ini setelah kami telurusi rekam jejaknya, ternyata pernah dipenjara dua kali. Sama, kasus pakai narkoba dan mengedarkannya," kata Kapolsek Ponggok Ipda Sony Suhartanto kepada detikcom di Mapolsek Ponggok, Minggu (15/9/2019).
Sementara, pekerjaan Heri sehari-hari sebagai penyadap kelapa. Heri tinggal serumah dengan ibu dan adik di rumah ibunya di Desa Karangbendo Rt 3 Rw 4 Kecamatan Ponggok.
Dengan parang bergerigi untuk menyadap kelapa itulah, Heri membabi buta menyerang ibu kandungnya, Saiin (50) Sabtu (14/9/2019). Akibatnya, Saiin mengalami luka parah di kepala, wajah, tangan, dada dan kaki. Korban dievakuasi ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
"Korban masih hidup dirawat intensif di ICU. Kemarin sudah dioperasi. Info dari tim medis, sekarang kondisinya belum sadar karena obat bius dan pengaruh obat suntik," papar Staf Humas RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Yustiwi dihubungi detikcom, Minggu (15/9/2019).
Sebelum tinggal dengan ibu kandungnya, Heri diketahui pernah menikah dua kali namun berakhir dengan perceraian. Sifat Heri yang temperamental juga dikeluhkan warga sekitar. Heri sering membuat gaduh dengan mengancam akan membunuh tetangganya tanpa alasan yang jelas.
Tokoh masyarakat Desa Karangbendo, Sugeng Wahono juga menceritakan, Heri pernah mengalungkan clurit pada seorang warga yang akan melaksanakan salat subuh berjamaah.
"Kami sudah lapor ke perangkat desa itu. Terus dia dipanggil, di depan warga sama perangkat bikin surat pernyataan. Kalau sampai bikin ribut lagi, kami usir dia dari kampung kami," kata Sugeng kepada detikcom di Mapolsek Ponggok.
Simak juga video "Pembacok Kanit Provos Polsek Tlogowungu Mengidap Gangguan Jiwa":
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini