Mengusung konsep bambu, para pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Dawuhan Peduli Lingkungan (Ipaduli) itu unjuk kreativitasnya. Mereka menghias aliran sungai hingga terlihat cantik dan menarik untuk dikunjungi.
Aliran sungai sepanjang sekitar 200 meter itu kini dilengkapi dengan beragam pernak-pernik hiasan berbahan bambu. Mulai dari membuat jembatan cantik dengan tema jembatan kurung, jembatan naga, jembatan ala Ipaduli, hingga miniatur menara Eiffel di atas sungai.
Sementara di tepian sungai dipasang berjejer obor cantik warna-warni dan hiasan lampu berbahan stik es krim yang juga berwarna-warni. Pemandangan ini makin kelihatan eksotik di malam hari. Sebab dilengkapi dengan hiasan dan kelap-kelip lampu aneka warna, yang kian membuat indah suasana.
Tak heran, di malam hari banyak pengunjung yang sengaja datang menikmati keindahan aliran sungai setempat. Sebagian pengunjung juga memanfaatkan keindahan yang ada untuk berswafoto atau foto bersama.
![]() |
Hebatnya, upaya Ipaduli menyulap aliran sungai jadi lokasi wisata itu bermodalkan swadaya. Hingga kini, belum ada bantuan yang mengucur dari pemerintah.
"Dana yang digunakan ini semuanya swadaya, dari kantong pribadi. Kami berusaha membangkitkan perekonomian warga lingkungan di sini," kata Purwanto, Ketua Ipaduli RT 04 RW 02 Kelurahan Dawuhan Situbondo kepada detikcom, Minggu (15/9/2019).
Pengamatan detikcom menyebutkan, hampir setiap malam aliran sungai Kelurahan Dawuhan, di lingkungan RT 04 RW 02 yang bersebelahan dengan RT 03 RW 03, itu selalu dipenuhi pengunjung. Seperti terlihat pada Sabtu (14/9) tadi malam. Banyak warga menghabiskan malam mingguannya di kawasan tersebut. Baik untuk bersantai bersama keluarga atau sekedar berselfie ria.
"Dengan adanya hiasan seperti ini, aliran sungai di sini jadi menarik. Lumayan bagus untuk dikunjungi. Dari pada malam Minggu keluyuran tidak jelas, mending ke sini bagus buat selfie-selfie," ujar Reni, pengunjung asal Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji.
Kesempatan ini dimanfaatkan warga setempat untuk membuka stan-stan kecil di tepian sungai sisi timur, di setiap malam Minggu. Warga menyediakan beragam makanan ringan dan khas Situbondo, seperti kue apem, cenil, bubur, aneka macam gorengan, serta berbagai minuman minuman. Tiap stan itu hanya ditarik iuran cukup murah, yakni Rp 3000. Iuran sebesar itu untuk biaya kebersihan dan lampu.
![]() |
"Selain ingin meningkatkan perekonomian warga, kami juga mendukung upaya pemerintah menjadikan potensi sungai ini sebagai lokasi wisata. Karena itu kami berharap, ke depan pemerintah lebih peduli dengan potensi sungai yang ada," tandas Purwanto, yang juga tokoh pemuda setempat.
Menurut Purwanto, pihaknya akan terus berkreativitas untuk menghias aliran sungai di lingkungannya. Termasuk merancang inovasi-inovasi baru di atas aliran sungai. Pihaknya bersyukur upaya Ipaduli merias sungai kini banyak diikuti oleh warga di lingkungan RT yang lain. Sehingga akan menambah semarak dan elok pemandangan aliran sungai.
Baca juga: Menengok Pantai Mustika Banyuwangi |
"Terpenting lagi, keindahan aliran sungai ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan warga terhadap aliran sungai. Termasuk dengan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai," timpal Idam Ashari, tokoh Ipaduli yang lain.
Sementara tokoh RT 03 RW 03 Kelurahan Dawuhan, Marsuto menambahkan, pihaknya sengaja turut menghias aliran sungai yang mengalir di lingkungannya. Baik dengan membangun jembatan berkonsep ular naga maupun minatur menara Eiffel. Sehingga dapat menambah kecantikan aliran sungai setempat.
"Kami berharap, ke depan upaya warga ini akan mendapatkan dukungan dari pemerintah," tandas Marsuto.
Simak juga video "Pesona Alam Indah Kampung Kerapu di Situbondo" :
(fat/fat)