Pria ini bernama Kusbandono (39) warga Jalan Wahid Hasyim, Kecamatan Kaliwates. Dia maju dalam kontestasi Pilkada Jember dengan alasan ingin memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Kabupaten Jember.
"Motivasi saya mendaftar (sebagai bacabup/bacawabup), adalah sebagai momentum bagi saya dan rekan-rekan difabel lainnya, bahwa perjuangan (untuk mendapatkan hak yang sama dan layak dengan masyarakat normal lainnya) tetap kita galakkan," kata pria yang juga sarjana S2 saat ditemui usai mengambil formulir di Kantor DPC PDI Perjuangan, Selasa (10/9/2019).
Perjuangan yang dimaksud, menurutnya, yakni terkait perjuangan hak-hak dasar. "Yakni pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan publik lainnya. Agar dapatnya menjadi perhatian bersama. Dengan kondisi (terhadap penyandang difabel) di Jember hingga saat ini," katanya.
Karena kata pria yang juga seorang aktivis ini, di Kabupaten Jember belum ada perhatian yang layak dan baik, terhadap penyandang disabilitas.
"Hingga hari ini, masih rendah perhatian terhadap kami ini (penyandang difabel)," katanya.
Alasan dipilihnya PDI Perjuangan, Kusbandono beralasan kagum dengan partai besutan Mengawati itu. Apalagi dengan jargon partainya wong cilik.
"Karena kata Ibu Megawati, jargonnya adalah memperjuangkan wong cilik. Selama ini penyandang difabel adalah kaum marginal. Itu yang harus diperjuangkan," tegasnya.
Suara dalam proses pemilihan umum, kata Kusbandono, ada kurang lebih 20 ribu orang penyandang disabilitas untuk Kabupaten Jember.
"Itu berdasarkan data dari BPS pada tahun 2010. Kalau dihitung hingga 2019 ini, dominan bertambah, dan ada sekitar 40 ribuan orang untuk Kabupaten Jember ini. Potensi ini yang jika dimaksimalkan, maka kami yakin PDI P akan memperhatikan ini," terangnya.
Sehingga menjadi pertimbangan menurutnya, PDI Perjuangan akan memperjuangkan dirinya, untuk dapat maju sebagai calon bupati ataupun calon wabup pada Pilkada 2020 mendatang.
"Karena PDI adalah salah satu partai yang peduli dengan wong cilik, salah satunya difabel," pungkasnya.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, Jubir DPC PDI Perjuangan Lukman Winarno menyampaikan, adanya perjuangan dari aktivis difabel untuk memperjuangkan haknya, dan berniat maju untuk menjadi sebagai bacabup/bacawabup melalui partai berlambang banteng moncong putih itu, patut diapresiasi.
"Sehingga Mas Kusbandono ini, memang saya kenal sangat getol memperjuangkan kaumnya. Apalagi kapan hari beliau juga memperjuangkan tentang Perda Disabilitas dengan rekan-rekannya! Sehingga langkah yang dilakukan ini patut kami apresiasi, dan tidak ada dibenak pikiran kami," ungkapnya.
Pihaknya juga mengaku berterima kasih atas pilihan Kusbandono ke PDI Perjuangan. "Inilah bentuk kepercayaan rakyat kepada kami PDI Perjuangan, dalam memperjuangkan kaum-kaum beliau ini. Tapi juga lebih luas cakupannya, untuk Kabupaten Jember," sambungnya.
Menurut Lukman, dengan adanya pendaftar dari kaum difabel ini, sebagai bukti bahwa PDI Perjuangan tidak memilih-milih siapa yang akan mendaftar maju sebagai bacabup/bacawabup dari partainya.
"Kami terima semua dari berbagai golongan, bahkan mas Kusbandono ini pendaftar kesembilan. Selain tadi sebelumnya juga ada dosen Unej dan elemen masyarakat lainnya. Ini bentuk kepercayaan positif," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini