Nelayan Probolinggo Gelar Ritual Rokat Tasek karena Sepi Tangkapan

Nelayan Probolinggo Gelar Ritual Rokat Tasek karena Sepi Tangkapan

M Rofiq - detikNews
Senin, 09 Sep 2019 09:27 WIB
Ritual Rokat Tasek di Probolinggo (M Rofiq/detikcom)
Probolinggo - Nelayan di Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, menggelar ritual 'Rokat Tasek'. Ritual digelar dengan harapan tangkapan nelayan kembali berlimpah.

Rokat tasek berarti selamatan laut. Ritual itu digelar Minggu siang dengan mengarak sembilan sesajen berupa tumpeng. Arak-arakan menempuh rute sejauh 1 kilometer dari rumah tokoh desa dan berhenti di tepian pantai.

Arak-arakan sesajen diwarnai dengan bebunyian gamelan. Kemudian dimeriahkan penampilan para gadis Desa Dringu, yang menari bersama reog Ponorogo. Sementara itu, pada barisan pertama, dua nelayan masing-masing membawa payung ala Bali, sebagai simbol kesakralan.


Sampai di tepian pantai, sembilan sesajen kemudian diarak melintasi tiga janur melengkung. Lalu diletakkan di tempat yang sudah disediakan. Setelah itu, tokoh desa setempat membacakan doa-doa.

Selesai pembacaan doa, para nelayan Desa Dringu kemudian menaburkan bunga tujuh rupa. Kemudian diikuti penampilan tarian para gadis desa setempat.

Setelah acara menabur bunga, sembilan sesajen kemudian dimakan secara bersama-sama para nelayan Desa Dringu. Tokoh masyarakat Dringu, Samse, mengatakan ritual di pinggir laut merupakan cara nelayan Dringu mengharap rezeki dari berlimpahnya tangkapan ikan.

Ritual Rokat Tasek, menurut Samse, dilakukan secara turun-temurun masyarakat nelayan Desa Dringu. "Doa bersama di pantai adalah harapan para nelayan agar hasil tangkapan ikan menjadi berlimpah. Karena sejak beberapa bulan terakhir nelayan mengeluh merugi terus," kata Samse, Minggu (8/9).

Samse melanjutkan doa bersama di pinggir pantai merupakan cara melestarikan budaya Nusantara bagi nelayan Desa Dringu. "Doa di pinggir laut seperti ini, merupakan cara nenek moyang kami, sehingga terus dijaga sampai kini," imbuhnya.

Kepala Desa Dringu Bukhori Subhan mengatakan mayoritas warganya bekerja sebagai nelayan. Karena itu, ritual Rokat Tasek sangat penting dan dianggap sakral oleh masyarakat sekitar.


"Warga sini kebanyakan nelayan daripada petaninya, sehingga doa di pinggir pantai menjadi pilihan utama warga berharap rezeki," ujar Bukhori.

Kemudian seorang nelayan Herman berharap tangkapan ikan berlimpah setelah ritual Rokat Tasek. Pasalnya, nelayan mengaku sepi tangkapan dalam sepekan terakhir.

"Semoga saja nanti tangkapan ikan kembali banyak setelah melakukan ritual ini. Jadi nggak bingung lagi, membeli kebutuhan hidup keluarga sehari-hari," kata Herman. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.