Menurut Mbah Waris yang sudah agak pikun ini, ia pertama kali mengenal Bung Karno saat di Bali. Ia lupa tahun berapa. Pertemuan itu terjadi saat ia berjualan di Pulau Dewata itu.
"Waktu itu saya jualan buah di Bali. Kita orang kagum dengan Bung Karno. Kemudian kita mengikuti dan mengawal," kata Mbah Waris kepada detikcom saat ditemui di rumah kontrakannya, Minggu (8/9/2019).
Sedangkan beberapa momen yang masih diingatnya adalah saat ia mengawal Bung Karno yang waktu itu berada di Surabaya. Ia juga pernah bersama Bung Karno saat mengalami percobaan pembunuhan dengan mengebom Bung Karno.
"Dulu di Surabaya mulai dari Wonokromo sampai jembatan merah ngawal. Bung Karno juga pernah dibom dan saya ada di situ waktu itu," ingatnya.
"Jadi kemana-mana saya ikut keliling," tambah Mbah Waris.
Salah satu kenangan dan petuah yang diingat Mbah Waris yakni Bumg Karno selalu gelisah jika melihat rakyatnya susah.
"Bung Karno kalau melihat orang-orang penduduk itu selalu gelisah,"
Sedangkan nasihat yang masih diingatnya adalah manusia harus mandiri dan jangan hanya bertumputangan mengandalkan orang lain.
"Sesuai amanat Bung Karno yang disampaikan bukan hanya saya tapi Guntur (anak Bung Karno) ya itu jangan berpangku tangan meski bukan kerja di pemerintah," ujarnya.
"Sebab Tuhan yang menentukan, masa kita nggak makan," tandas Mbah Waris.
Sebelumnya, seorang kakek yang menjual koran di Surabaya menjadi buah bibir warganet. Pasalnya, si kakek mengaku sebagai mantan pengawal presiden pertama RI https://www.detik.com/tag/bung-karnoBung Karno.
Kisah kakek itu terungkap dan dibagikan melalui seorang YouTuber Cak Budi. Lewat video yang diunggah di channel YouTubenya, kakek yang diketahui bernama Mbah Waris (86) itu mengaku sebagai mantan pengawal Bung Karno.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini