Setiba di sini, pengunjung disambut gerbang depan dengan ornamen dua patung semar bercat hitam. Di atas pintu gerbang terlihat plang bertuliskan 'Petilasan Eyang Ismoyo'. Deretan pohon besar menambah suasana asri dan sejuk.
Masuk semakin dalam, ada jalan selebar 1 meter dengan panjang 15 meter menuju tengah lokasi. Di tengah ada sebuah gazebo berbentuk lingkaran serta ada sebuah tabung yang diyakini sebagai bekas tempat tumbuhnya pohon klampis.
"Di lokasi ini, warga sering melakukan pertapaan, tujuannya untuk mengeluarkan mereka dari masalah," tutur sesepuh desa Syamsi (84) kepada detikcom, Minggu (8/9/2019).
Klampis Ireng disebut Syamsi sering didatangi warga yang salah satunya ingin meminta kenaikan pangkat. Mereka yang datang adalah petinggi dari berbagai kota. Mereka juga turut melakukan ritual. Bahkan Mantan Bupati Ponorogo Markum Singodimedjo hampir setiap hari mengunjungi Klampis Ireng memohon ijin sebelum melakukan pembangunan kantor 8 tingkat serta pemasangan patung macan di Kantor Pemkab Ponorogo.
"Kalau Bupati Ipong baru 2 kali ke sini, tujuannya untuk membuat Klampis Ireng yang sudah terkenal dibangunkan pagar supaya lebih rapi, nanti juga jalannya akan dipaving," terang dia.
![]() |
Praktisi Kebudayaan Ki Purbo Sasongko mengatakan patung Semar yang diletakkan di depan merupakan simbol adanya keberadaan Kyai Semar di lokasi tersebut. Di sini merupakan kerajaan gaib dengan pemimpinnya Kyai Semar.
"Kalau bertapa di sini pusaran energinya kuat dan bagus, apalagi lokasi ini juga tertua di Ponorogo dibandingkan Wengker," imbuh dia.
Disinggung soal rumor banyaknya orang hilang di lokasi tersebut, Purbo menambahkan hal tersebut mungkin karena orang-orang tersebut kedatangannya berniat tidak baik.
"Ada juga yang bilang orang dari luar kota niatnya ke sini, sama keluarga dicari nggak ada. Pernah kejadian," papar dia.
Namun saat berkunjung ke Klampis Ireng, jurnalis menemukan beberapa orang dari luar kota menginap di lokasi ini. Mereka meminta ingin dikeluarkan dari masalah yang membelit mereka. Ada orang dari Banten, Lampung serta dari Banyuwangi.
"Saya di sini sudah 3 hari, ya bantu bersih-bersih lokasi," pungkas warga Banyuwangi yang enggan menyebutkan namanya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini