Musibah itu terjadi di lahan bambu milik korban di Desa Selorejo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Penemuan Sawiati karena rasa penasaran anaknya, Agus Andrianto (40 tahun). Agus melihat ada kepulan asap tebal dari pekarangan yang lokasinya di bawah rumpun bambu, Kamis (6/9/2019) malam.
Agus lalu mengajak dua cucu Samiati untuk mendekati sumber asap api. Mereka bertiga kaget, ketika sempat terdengar teriakan minta tolong satu kali. Asal suara itu, dari bawah tebing di kedalam sekitar 12 meter.
"Saksi Agus melongok ke bawah. Dan terlihat tubuh korban terbakar, tepat diatas bara api yang membakar tumpukan rumpun tebu," jelas Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanudin dikonfirmasi detikcom, Sabtu (7/9/2019).
Dengan alat seadanya, ketiga orang ini berusaha memadamkan api yang membakar tubuh korban. Dalam waktu sekitar 15 menit, api berhasil dipadamkan. Namun nyawa korban tak dapat diselamatkan.
"Korban diketahui sudah tewas. Karena mengalami luka bakar 95 persen," bebernya.
Kejadian ini lalu dilaporkan ke Mapolsek Selorejo. Jenazah korban dievakuasi ke rumah duka. Sementara, petugas yang datang melakukan olah kejadian perkara di tempat kejadian.
Petugas menemukan sapu lidi, satu korek gas, satu ember plastik dan baju sisa korban terbakar.
"Dari hasil olah TKP, penyebab kematian korban diperkirakan korban sebelumnya membakar daun bambu kering. Setelah itu terjatuh ke tebing sedalam sekitar 12 M, tepat pada api yg menyala membara," ungkap Burhan.
Atas permintaan keluarga, jenazah tidak diautopsi. Keluarga membuat surat pernyataan bermaterei dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazah Sawiati, baru dimakamkan di TPU desa terdekat sekitar jam 10.00 wib tadi.
Halaman 2 dari 2