Polisi menggelar Operasi Patuh Semeru di depan Mako Satlantas yang berada di Jalan Brawijaya kota kediri. Dalam razia tersebut banyak pengendara motor terjaring razia, terutama para pengguna jalan khususnya pegawai dan pelajar.
Seluruh pelanggar yang tidak bisa menunjukan kelengakapan surat seperti SIM dan STNK kemudian dikumpulkan. Mereka lalu diberi siraman rohani oleh seorang ustaz untuk yang muslim, dan pendeta untuk pelanggar yang beragama Nasrani. Setelah itu mereka diberi sanksi tilang dan dilakukan sidang di tempat.
"Bagi pelanggar yang masih di bawah umur ini sangat atensi sekali karena mereka adalah penerus bangsa, sehingga selain mendapat siraman Rohani kami juga menyuruh mengahafalkan surat-surat pendek Alquran, di antaranya surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-nas," ucap Kasat Lantas Polresta Kediri AKP A Rizky Fardian C, Jumat, (6/9/2019).
Rizky mengatakan dari hasil razia ini, mayoritas pelanggaran yang ditemukan ialah pengendara motor yang masih pelajar. Oleh sebab itu ia ingin berkomunikasi langsung kepada orang tua siswa dan para kepala sekolah untuk memberikan edukasi terkait Keselamatan berlalu lintas.
"Pada moment Operasi Patuh Semeru 2019 ini kami ingin menjangkau orang tua siswa dan kepala sekolah untuk memberikan edukasi," tambahnya.
Dalam razia ini sedikitnya terdapat 186 pelanggar yang terjaring razia kendaraan, sementara di hari ke-8 Pelaksaan Operasi Patuh Semeru 2019 tercatat kurang lebih 1.600 pelanggar lalu lintas terjaring. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini