Kapolsek Dongko, AKP Tri Basuki mengatakan, mobil Izusu Panther yang biasanya digunakan untuk patroli wilayah, dimodifikasi pada bagian belakang. Pihaknya mencopot kursi serta atap dan diganti dengan tandon air.
"Tandon air ini berukuran 1.800 liter. Inilah yang kemudian kami gunakan untuk distribusi bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan," kata kapolsek, Jumat (6/9/2019).
Modifikasi ini dilakukan sekitar satu bulan yang lalu atau seiring kekeringan di wilayah Kecamatan Dongko. Pihaknya mengirimkan bantuan kepada warga minimal sehari dua kali.
Biasanya polisi mengambil bahan baku air bersih dari PDAM Dongko serta salah salah satu sumber air lainnya. Pendistribusian air bersih dilakukan secara bergiliran di tiga desa terdampak dengan dikendalikan oleh regu yang piket di polsek. Bahkan lanjut Tri, pada kondisi mendesak pihaknya bisa mendistribusikan air hingga empat kali dalam sehari.
"Modifikasi semacam ini atau patroli gentong sudah berlangsung tiga tahun terakhir, pokoknya setiap kali kekeringan pasti kami lakukan. Teknisnya, setiap regu yang juga kami wajibkan untuk mengirim air bersih," ujarnya.
Kapolsek memastikan modifikasi mobil patroli tersebut tidak mengubah fungsi kendaraan dinas untuk menjalankan tugas dan fungsi petugas kepolisian. Sebab dalam pengiriman air bersih, pihaknya juga sekaligus melakukan patroli wilayah.
"Kami kirim air sekaligus patroli, bahkan ini bisa dikatakan lebih dekat dengan masyarakat karena interaksi dengan masyarakat benar-benar riil," imbuhnya.
Keberadaan mobil patroli gentong tersebut disambut antusias oleh masyarakat yang terdampak kekeringan, seperti di Desa Petung, Pandean dan Desa Cakul. Mobil patroli gentong yang datang dengan membunyikan klakson langsung diserbu puluhan warga sambil membawa jeriken serta wadah untuk penampungan air.
Warga mengaku cukup terbantu dengan mobil patroli tersebut, sebab pada saat tidak ada bantuan mereka harus mengambil air ke sungai yang mulai mengering dengan jarak sekitar 1 hingga 2 kilometer. Itupun harus mengantre berjam-jam dan bergiliran dengan warga yang lain.
"Sekarang kondisi air di sungai sangat terbatas. Dengan bantuan ini sangat membantu terutama untuk kebutuhan air minum dan memasak," kata salah seorang warga Dusun Jogadi, Desa Pandean, Sadilah.
Pihaknya mengaku, pada saat krisis air, warga harus melakukan penghematan air bersih, bahkan dalam sehari rata-rata warga hanya mandi satu kali.
"Untuk mandi dan mencuci baju kami tetap ke sungai," imbuhnya.
Sementara Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra yang memantau langsung proses distribusi air bersih, mengapresiasi langkah Polsek Dongko untuk membantu warga yang terdampak krisis air.
"Sekarang saya perintahkan kepada para kapolsek agar melakukan langkah serupa apabila daerahnya mengalami kekeringan. Saat ini ada dua polsek yang melakukan patroli gentong yakni di Dongko dan Polsek Tugu," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini