Arifin mengatakan, pakaian adat Jawa sengaja gunakan sebagai salah satu bentuk pelestarian terhadap pakaian tradisional. Selain itu adat Jawa juga sekaligus sebagai simbolisasi para pejabat agar bisa 'njawani' atau mengerti terhadap pimpinan, rekan kerja dan masyarakat.
"Yang paling penting harus njawani terhadap yang dilayani. Dalam hal ini adalah masyarakat Trenggalek," kata Arifin, Rabu (4/9/2019) sore.
Kemudian soal pelantikan yang dilaksanakan di luas jalan lingkar alun-alun juga bukan tanpa alasan. Pemkab ingin menunjukkan dan memperkenalkan para pejabat Trenggalek kepada masyarakat luas.
Pelantikan Pejabat Pemkab Trenggalek/ Foto: Adhar Muttaqin |
Menurutnya, sebagai salah satu bentuk transparansi, pihaknya juga menyiarkan secara langsung melalui saluran Youtube saat proses tes wawancara. Para calon pejabat eselon 2 yang direkrut melalui mekanisme lelang.
Arifin melantik 204 pejabat. Meliputi 7 pejabat tinggi pratama, 57 pejabat administrator, 124 pejabat pengawas dan 16 pejabat fungsional (pengawas sekolah, penilik, guru dan auditor).
Tonton juga video Jokowi ke Jajaran Menteri: Jangan Kayak Pejabat Minta Dilayani!:
(sun/bdh)












































Pelantikan Pejabat Pemkab Trenggalek/ Foto: Adhar Muttaqin