.webp)
Salah satu faktor bandeng asap bisa masuk ke pasar Uni Eropa secara gratis adalah sudah masuk kategori produk Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Ditjen KI).
Pernyataan tersebut disampaikan Kadiv Yankumham Hajerati saat memberikan sambutan dalam Forum Persiapan Pengawasan Produk IG. Forum yang digelar di aula Dinas Perikanan dan Kelautan Sidoarjo itu diikuti Forum Komunikasi Masyarakat Tambak (FKMT) Kota Delta.
"Bandeng asap Sidoarjo merupakan IG pertama Indonesia yang produknya berupa ikan (bandeng) sejak 2013," kata Hajerati mengawali sambutannya, Selasa (3/9/2019)
Menurutnya, saat ini bandeng asap Sidoarjo sudah terdaftar dalam daftar IG Uni Eropa. Bandeng asap menjadi satu-satunya produk ikan yang terdaftar di Serikat Negara Benua Biru itu. Untuk menjaga mutu produk, Ditjen KI akan melakukan pengawasan produk terdaftar secara berkala.
"Promosi bandeng asap Sidoarjo (yang berlogo IG) di tingkat lokal kurang optimal. Jadi kita harus dorong agar bisa menjadi kekuatan di dunia internasional," lanjutnya.
Kasi Pemantauan dan Pengawasan Indikasi Geografis Ditjen KI Gunawan menyampaikan tujuan pengawasan yang dilakukan pihaknya adalah menjamin tetap adanya reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar diterbitkannya IG. Juga untuk mencegah penggunaan IG secara tidak sah.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Bina Usaha Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Sidoarjo Septiwati Nugraheni menyampaikan pengurus FKMT saat ini masih sama dengan Buku Deskripsi. Anggotanya terdiri atas 995 orang pembudi daya bandeng yang tergabung dalam 33 kelompok.
"Mereka tersebar di delapan kecamatan, yaitu Waru, Sedati, Jabon, Tanggulangin, Porong, Sidoarjo, Candi, dan Buduran," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
