Saat ricuh dengan saling melempar batu dan kayu, suporter PSIM yang kalah jumlah dilokalisir polisi ke kolam renang Tirtayasa Park di dekat stadion. Massa suporter Persik pun langsung mengepung areal kolam renang.
Suporter Persik marah karena selain menganggap telah berbuat ricuh, motor mereka juga dirusak oleh suporter PSIM. Karena itu massa suporter Persik tak mengizinkan suporter PSIM meninggalkan lokasi.
Padahal di dalam kolam renang terdapat sekitar 40-an anak SD. Mereka terjebak tak bisa keluar dari kolam renang karena banyaknya suporter di areal lokasi. Polisi yang datang kemudian mengevakuasi mereka.
![]() |
"ini anak kecil, asli Kediri, mereka berenang , mereka mau pulang, terjebak di dalam," ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi kepada massa suporter Persik saat mengantarkan anak-anak dan orang tuanya keluar dari areal kolam renang, Senin (2/9/2019).
Saat diantarakan keluar, nampak anak-anak tersebut menangis. Mereka nampak ketakutan di antara ratusan para suporter yang menyorakinya. Mereka dianatar berjalan kaki ke asrama polisi yang berjarak sekitar 1 km dari stadion.
"Anak-anak ini jam 15.00-16.00 WIB tadi latihan renang. Saat hendak pulang, tiba-tiba ada kericuhan suporter. Anak-anak ketakutan, banyak yang menangis. Bahkan ada yang terus menangis sampai diantarkan polisi keluar dari kolam renang," ujar Gatot, pelatih renang.
Saat ini polisi tengah berunding dengan massa suporter Persik Kediri. Massa masih tetap ngotot mengepung kolam renang tempat massa suporter PSIM dilokalisir. (iwd/iwd)