.webp)
Dari angka tersebut, sebanyak 71 korbannya meninggal dunia. Selebihnya, 7 korban luka berat dan 282 korban luka ringan. Data yang diterima detikcom menyebutkan, dari 175 angka kecelakaan di jalan raya Situbondo selama tujuh bulan itu cukup menjadi perhatian.
Apalagi, korban meninggal mencapai 71 orang. Tertinggi kecelakaan yang terjadi selama bulan Juli lalu, yakni mencapai 35 kasus. Dari angka tersebut, sebanyak 13 korban meninggal dunia, 2 korban luka berat, dan 62 korban luka ringan.
"Melalui Operasi Patuh Semeru ini, kita berharap dapat meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Disamping juga untuk menurunkan fatalitas korban laka," kata Wakapolres Situbondo, Kompol Iswahab, usai apel pasukan di Mapolres, Kamis (29/8/2019).
Keterangan detikcom menyebutkan, dalam Operasi Patuh Semeru 2019 ini Polres Situbondo akan menurunkan 66 personel. Pasukan sebanyak itu akan dibantu personel dari Dinas Perhubungan sebanyak 1 peleton, dan Sub Denpom Situbondo sebanyak 1 regu. Pagi tadi, pasukan yang diterjunkan dalam Operasi Patuh Semeru ini diapelkan di halaman Mapolres Situbondo.
Menurut Wakapolres, operasi ini akan berlangsung mulai hari ini hingga 11 September mendatang. Ada beberapa sasaran yang akan menjadi fokus perhatian operasi ini. Antara lain, penggunaan helm standar, sabuk pengaman (safety belt) untuk pengendara roda 4 atau lebih, serta batas kecepatan maksimum kendaraan.
"Selain itu, pengemudi di bawah umur, dalam pengaruh alkohol, menggunakan HP, melawan arus, dan menggunakan lampu rotator, juga akan menjadi fokus sasaran operasi ini," sambung perwira polisi kelahiran Lamongan ini.
Selain menekan angka pelanggaran dan laka, serta menurunkan fatalitas korban kecelakaan. Menurut Iswahab, Operasi Patuh Semeru 2019 ini juga untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas.
"Di samping juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri," papar Iswahab. (fat/fat)
