Gambar peta Indonesia berwarna merah putih itu disusun dari ratusan botol-botol plastik bekas. Spanduk tersebut diberi judul 'Stop Plastik'.
Rektor Unitomo Bahrul Amiq mengatakan, kampanye tolak sampah plastik merupakan upaya pencegahan dan edukasi soal bahaya sampah tersebut. Kampanye itu khususnya menyasar mahasiswa dan untuk masyarakat pada umumnya.
"Untuk cinta lingkungan, kita tahu bahwa plastik ini bahan yang tidak bisa diurai oleh alam kita ini, Dan ini menjadi persoalan di Unitomo juga. Kita ingin mengedukasi mahasiswa baru, sekaligus mengedukasi masyarakat agar semakin sedikit menggunakan sampah plastik," kata Bahrul Amiq kepada wartawan di Unitomo, Senin (26/8/2019).
Amiq juga menjelaskan mengapa spanduk yang dibentangkan Maba bergambar peta Indonesia. Menurutnya itu sebagai wujud atau upaya menjaga kebinekaan.
Ia mengakui jika Unitomo menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dari berbagai penjuru Tanah Air. Salah satunya dari Papua.
"Ini juga sebagian dari kebinekaan juga. Karena banyak mahasiswa Unitomo yang berasal dari Indonesia bagian timur ada Ambon, Papua, Ternate, dan sebagainya. Banyak sekali mahasiswa dari sana, untuk Papua saja ada 26 mahasiswa," terang Amiq.
Menurut Amiq, pihaknya juga fokus memantau kegiatan-kegiatan mahasiswa. "Untuk itu saya konsen pada ini (kebinekaan), berulang kali melakukan inspeksi pada kegiatan-kegiatannya dan saya ingin agar harmoni itu tumbuh dan mulai juga di PKKMB ini (Pengenalan kehidupan Kampus Mahasiswa Baru)," pungkas Amiq.
Tonton juga video Begini Cara Menteri LHK Lawan Sampah Plastik:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini