Banyak upaya telah dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam menanggulangi bencana kekeringan di Jatim. Tindak penyaluran air bersih sudah dilakukan dan memilkki target 1 juta liter air bersih yang bisa didistribusi ke lokasi-lokasi kekeringan.
Penyaluran ini diawali lewat konvoi puluhan Humanity Water Tank yang diberangkatkan pada Kamis (22/8) dari halaman Masjid Al Akbar Surabaya menuju lokasi kekeringan. Aksi ini dilakukan serentak pada semua cabang ACT di Indonesia.
"Dampak kekeringan sudah dirasakan masyarakat mulai dari kesulitan air bersih untuk makan dan memasak," ujar Kepala Cabang ACT Jawa Timur Wahyu Sulistianto Putro, Kamis (22/8/2019).
ACT Jawa Timur sudah mendistribusikan bantuan air bersih ke berbagai wilayah mulai dari Pacitan, Bojonegoro, Gresik, dan Madura. Upaya ini akan dilanjutkan dengan target 1 juta liter dapat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
ACT Jawa Timur mengajak masyarakat Jawa Timur bersama-sama mengatasi masalah kekeringan melalui bit.ly/DermawanJatimAtasiKekeringan.
"Mari kita atasi kekeringan di Jawa Timur dengan aksi, yang bisa terjun ke lapangan membantu dengan tenaganya, yang terbatas waktu dan tenaga dapat melalui donasi. Kepedulian masyarakat Jawa Timur aman mempercepat kekeringan," ajak Wahyu.
ACT Jawa Timur berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kantor Juanda Jawa Timur, dalam mengamati tiap di wilayah Jawa Timur yang mengalami bencana kekeringan sehingga penyaluran bantuan tepat sasaran.
"Puncak kekeringan terjadi pada Agustus dan September dan saat itu masih belum akan ada hujan. Berdasar analisis BMKG, penghujan akan baru terjadi di bulan Nopember," ujar Teguh Tri Susanto selaku Kepala Seksi Data dan Informasi dari BMKG Kantor Juanda.
Suban Wahyudiono, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa hampir di setiap musim kemarau, Jawa Timur mengalami kekeringan kurang lebih 24 kabupaten/kota dan dapat berpotensi mengalami kekeringan kritis.
"Penanganan masalah kekeringan harus pentahelix atau melibatkan seluruh elemen masyarakat, kontribusi ACT Jawa Timur dalam membantu mengatasi masalah kekeringan ini patut kita apresiasi," ujar Suban.
Solusi untuk mengatasi kekeringan di masa mendatang ialah dilakukannya kolaborasi program antar stakeholder yang berupa program pemberdayaan masyarakat, pembuatan sumur resapan dan pembuatan embung. Kegiatan tersebut merupakan program jangka panjang yang menjadi solusi kekeringan tersebut.
Tonton Video Waspada! Tinggi Air Waduk Jatiluhur Menyusut Hingga di Bawah Normal:
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini