Mereka ingin mengenang perjuangan sang panglima besar demi merebut Kemerdekaan RI. Para peserta terdiri dari dari unsur Muspika, perangkat desa, mahasiswa Unmuh Ponorogo (KKN), Satgas MTA, PP Muhammadiyah (Kokam), GP Anshor (Banser) Pokdarkamtibmas, Senkom dan masyarakat umum lainnya.
Berbekal semangat dan bendera merah putih, rombongan berangkat dari salah satu rumah di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo. Rumah milik Langgeng ini diyakini warga sekitar sebagai lokasi beristirahat Jenderal Soedirman bersama pasukannya.
"Sawoo beruntung menjadi salah satu lokasi beristirahat pahlawan Sudirman saat melakukan perang gerilya," tutur Kapolsek Sawoo AKP Edi Suyono, Kamis (15/8/2019).
Dalam rangka memperingati HUT RI ke-74 dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan, Muspika Kecamatan Sawoo menyelenggarakan kegiatan napak tilas rute gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman di wilayah Kecamatan Sawoo.
![]() |
Rute napak tilas dimulai dari rumah peristirahatan Panglima Besar Jenderal Soedirman di Desa Ngindeng dan berakhir di lapangan SMPN 1 Sawoo dengan menempuh jarak kurang lebih 6 KM.
"Ini menandakan bahwa masyarakat masih sangat peduli dan menghormati jasa-jasa para pahlawan kita," terang dia.
Jenderal besar Raden Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa revolusi Nasional Indonesia. Sebagai Panglima Besar tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah tokoh perang gerilya yang dihormati di Indonesia.
Perang gerilya merupakan sebuah taktik perang yang lekat dengan Jenderal besar Soedirman. Pada agresi Belanda kedua Jendral Soedirman melakukan perang gerilya ke berbagai wilayah di Jawa Timur.
"Ke depan kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan kembali agar Nasionalisme tetap terjaga. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya," pungkas dia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini