Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar menyatakan kemaslahatan umat menjadi tonggak perjuangan PKB di kancah politik nasional. Menurutnya, dengan berkoalisi, waktu yang dibutuhkan untuk menyejahterakan masyarakat lebih singkat.
"Pertama, cara berpikir PKB itu kemaslahatan. Karena cara berpikirnya kemaslahatan, PKB berpikirnya koalisi supaya capaian kesejahteraan bagi masyarakat bisa diraih dengan waktu yang tidak lama," kata Halim Iskandar saat berbincang dengan detikcom, Rabu (14/8/2019).
"Cara pandang PKB seperti itu, maka tentunya harus berkoalisi dengan melibatkan seluruh komponen di tingkatan masyarakat," imbuhnya.
Halim menambahkan, dengan membangun koalisi dalam pilkada, PKB telah menyatukan dan membangun kekompakan untuk mewujudkan kesejahteraan di masyarakat. "Dengan begitu, otomatis PKB sudah merangkul dan menyatukan kekuatan partai politik. Untuk tujuan kesejahteraan," tuturnya.
Lantas dengan siapa PKB akan berkoalisi untuk Pilbup Malang 2020? Menurutnya, koalisi terjalin dengan melihat dinamika di daerah masing-masing. Jika bicara pilkada serentak di Jawa Timur pada 2020, koalisi yang terbentuk akan berbeda-beda.
"Koalisinya dengan siapa, tentunya melihat dinamika di daerah masing-masing. Kalau 2020 nanti ada 19 daerah melaksanakan pilkada serentak. Maka akan ada 19 varian dalam pengelolaan pilkadanya," ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu.
Halim menjelaskan alasan pembentukan koalisi akan berbeda karena mengacu pada kebutuhan masyarakat di setiap daerah masing-masing. Problematika yang dihadapi diharapkan bisa menemukan penyelesaian secara cepat dengan merangkul seluruh komponen.
"PKB akan bertumpu pada problematika masyarakat di daerah masing-masing. Kemudian mencari solusi dengan problem itu dengan goal lahirnya kesejahteraan di masyarakat," jelasnya.
PKB menargetkan bisa merebut kemenangan di seluruh pelaksanaan pilkada serentak di Jawa Timur meskipun harus berkoalisi dengan PDIP seperti pada Pilpres 2019.
"Sangat memungkinkan berkoalisi dengan PDIP atau parpol lain. Semua tergantung pada kebutuhan dalam menyelesaikan segala persoalan di daerah masing-masing. Dan target kami menang semua di Pilkada Serentak 2020 nanti," tegasnya.
Lantas bagaimana dengan PDIP? Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu juga memiliki jumlah kursi yang sama di DPRD Kabupaten Malang.
PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 mengaku akan terbuka dalam membangun komunikasi politik menghadapi Pilkada Serentak 2020, khususnya di wilayah Jawa Timur. Syarat utama membangun koalisi adalah kesamaan ideologi.
"Kita akan terbuka, berkomunikasi dengan siapa saja. Yang penting ada kesamaan ideologi. Garis ideologi itu menjadi penting, karena kita tidak bisa berjalan dengan ideologi yang tak sama. Kemudian kita juga memikirkan bagaimana kepentingan ke depan. Siapa-siapa yang mau bersama-sama membangun Kabupaten Malang ke depan lebih baik lagi. Jadi kita masih terbuka peluang komunikasi dengan siapa pun," kata Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari secara terpisah. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini