Pikap Bermuatan Cumi Segar Tabrak Truk dan Pagar Sekolah, Sopir Tewas

Pikap Bermuatan Cumi Segar Tabrak Truk dan Pagar Sekolah, Sopir Tewas

Ghazali Dasuqi - detikNews
Sabtu, 10 Agu 2019 16:20 WIB
Pikap yang ringsek usai tabrak truk dan pagar sekolah/Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - Kecelakaan terjadi di jalur pantura Desa Demung, Kecamatan Besuki, Situbondo. Sebuah pikap jenis L 300 bernopol P 8260 VG oleng ke kanan dan menabrak truk DR 8765 AB yang datang dari arah berlawanan.

Usai menabrak truk, pikap nahas itu kembali oleng ke kiri dan tak terkendali. Pikap bermuatan cumi-cumi segar tujuan Surabaya itu terus melaju hingga naik melewati penutup saluran drainase.

Pikap itu kemudian menabrak pagar sekolah hingga jebol. Kendaraan tersebut baru berhenti setelah nyelonong masuk ke halaman SDN 3 Demung. Akibat kecelakaan, bodi depan pikap ringsek.


Sopir pikap bernama Hariyono, warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Ia tewas di lokasi kejadian. Tubuh pria 43 tahun itu terjepit bodi depan mobilnya hingga mengalami luka parah di bagian tangan dan kaki kanan.

Ia juga mengalami cedera di kepala. Serta pendarahan dari bagian hidung dan telinga.

"Korban meninggal satu orang, yakni sopir pikap. Jenazahnya tadi langsung dibawa ke RSUD Besuki. Kami juga sudah selesai melakukan olah TKP," kata Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo Ipda Teguh Santoso kepada detikcom, Sabtu (10/8/2019).


Seperti keterangan yang diperoleh, insiden kecelakaan yang menewaskan satu orang itu terjadi di jalan raya pantura, tepat di depan SDN Demung, Kecamatan Besuki pagi tadi. Sebelum terjadi kecelakaan, pikap L-300 P 8260 VG melaju kencang dari arah timur ke barat. Sampai di lokasi kejadian, pikap ini tiba-tiba oleng ke kanan.

"Pikap oleng ke kanan karena pengemudi diduga tidak dapat menguasai laju kendaraannya. Bisa karena mengantuk, tapi bisa juga karena sebab lain. Masih diselidiki," papar Teguh.

Saat pikap oleng ke kanan, dari arah berlawanan muncul truk DR 8765 AB yang dikemudikan Amak Irma (40), warga Lembar, Lombok Barat. Namun karena jarak yang terlampau dekat, kecelakaan tak bisa dihindari.

"Jadi setelah menabrak truk, pikap banting ke kiri dan naik ke atas saluran drainase lalu menabrak pagar sekolah. Pikap baru berhenti setelah ada di halaman sekolah," pungkas Ipda Teguh Santoso. (sun/bdh)