Penghina Almarhum Mbah Moen di Facebook Menderita Gangguan Psikis

Penghina Almarhum Mbah Moen di Facebook Menderita Gangguan Psikis

Muhammad Aminudin - detikNews
Sabtu, 10 Agu 2019 12:59 WIB
Saat penghina Mbah Moen memberikan klarifikasi/Foto: Istimewa
Malang - Penghina almarhum KH Maimun Zubair di Facebook dalam penanganan psikiater. Gangguan psikis yang diderita membuat pelaku gagal menyelesaikan kuliah seperti keterangan dari orang tua yang bersangkutan.

"Orang tua yang bersangkutan menyampaikan jika anaknya tengah menjalani terapi dokter psikologi dan meminta maaf. Doktrin atau sistem yang masuk, kami duga membuat pelaku salah dalam memandang NU," ujar Ketua GP Ansor Kota Malang Nur Junaedi Amin kepada detikcom, Sabtu (10/8/2019).

Sang penghina yakni Fulvian Daffa Umarela Wafi (20), warga Donomulyo, Kabupaten Malang. Ayah kandung Fulvian, Sukri turut dihadirkan dalam tabbayun (klarifikasi) di kantor PCNU Kota Malang.

Fulvian menggunakan nama samaran Ahmad Husein ketika mengunggah konten yang dianggap menebarkan ujaran kebencian dan SARA. "Karena kondisi psikologi itulah, sampai menyebabkan kuliahnya DO. Semua disampaikan oleh orang tuanya saat dilakukan tabbayun," terang Junaedi.


Menurut Junaedi, perlu dilakukan pendampingan untuk membimbing cara pandang pelaku terhadap Nahdlatul Ulama (NU) beserta bagian dari organisasi. Agar ke depan, kasus serupa tidak terulang kembali.

"Perlu ada bimbingan, ada doktrin atau sistem yang salah. Dan kami duga membuat pelaku melakukan perbuatan itu. Semoga ini tidak terjadi lagi," imbuhnya.

Ia menambahkan, perilaku Fulvian dalam keseharian juga berbeda dengan anggota keluarga lainnya. Pemuda itu lebih banyak mengurung diri dan jarang berinteraksi dengan orang lain.

"Kata orang tuanya, dia (Fulvian) banyak mengurung diri. Itu semakin kami jika ada pemahaman yang salah dan itu mempengaruhi jalan pikiran pelaku. Sungguh kami prihatin atas kondisi ini, apa yang dianggap dia benar, ternyata salah," lanjut Junaedi.


Hingga siang ini Fulvian masih menjalani pemeriksaan di Polres Malang Kota. Setelah identitasnya terungkap sebagai pengunggah narasi berisikan ujaran kebencian terhadap Mbah Moen.

Sebelumnya diberitakan, akun Facebook Fulfian.Daffa.3 mem-posting kalimat tak pantas mengenai meninggalnya KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. Apa yang ditulis Fulvian dianggap sebagai ujaran kebencian.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kematian si mumun zibair, alhamdulillah populasi NU berkurang, saya orang Muhammadiyah, gak ada gunanya saya berduka atas kematian orang NU," tulis Fulfian seperti yang tertera dalam laporan ke polisi, Jumat (9/8).



Tonton video Wahid Foundation Gelar Doa Bersama untuk Mbah Moen:

[Gambas:Video 20detik]

(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.