"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, tercatat kegempaan letusan sebanyak 17 kali dengan amplitudo 12-22 mm. Durasi 60-120 detik dan 7 kali hembusan dengan amplitudo 2-9 mm, durasi 20-50 detik," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, Jumat (9/8/2019).
Data tersebut merupakan hasil pengamatan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Semeru. Pengamatan dilakukan pada Kamis (8/8/) mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
Ia menambahkan, letusan tak tampak secara kasat mata karena gunung dalam kondisi berkabut. "Secara visual gunung berkabut 0-III, sehingga asap kawah tidak teramati," terangnya.
Kemudian secara meteorologi cuaca di Gunung Semeru terpantau cerah, mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur, dan barat.
"Aktivitas Gunung Semeru pada level II atau waspada, sehingga rekomendasinya masyarakat diminta mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Gunung Semeru yang dikenal dengan kawah Jonggring Saloko," pungkasnya.
Dengan status waspada, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di radius 1 km. Kemudian di radius 4 km sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan alur luncuran awan panas.
Tonton Vid3eo Memburu Keindahan Gunung Semeru di Lumajang:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini