Sebagai bentuk ungkapan belasungkawa, digelar doa bersama di ruang gereja SMAK Santo Paulus, yang juga diikuti sejumlah siswa di sekolah tersebut.
"Kiai Maimun adalah tokoh toleransi dan tokoh pemersatu umat di Indonesia. Beliau ulama panutan yang selalu memperjuangkan persatuan dan persaudaraan sebagai nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan," kata pendeta Katolik Jember Romo Antonius Denny O.carm, Rabu (7/8/2019).
Menurut pria yang juga Kepala SMAK Santo Paulus ini, wafatnya Mbah Moen tidak hanya menjadi duka warga nahdliyin dan umat Islam. "Tetapi juga bagi kita umat Katolik dan seluruh Indonesia," katanya.
Karena itu, tidak sedikit umat Katolik yang merasa perlu mendoakan Kiai Maimun. "Kami berharap, di Indonesia semakin banyak tokoh agama dan ulama yang seperti Kiai Maimun Zubair," ungkapnya.
"Yang senantiasa bijaksana, mampu memahami dan menyatukan semua golongan dalam bingkai persaudaraan bangsa Indonesia," imbuh Romo Antonius.
Sementara itu, salah satu siswa SMAK Santo Paulus, Stanley Gunawan, menyampaikan Kiai Maimun adalah panutan bagi para generasi muda. "Hal itu terbukti banyak dari berbagai kalangan yang turut larut atas kepergian Mbah Moen," katanya.
Bentuk ungkapan belasungkawa pihaknya dilakukan dengan mendoakan tokoh pemersatu bangsa itu. "Kami di sekolah mendoakan beliau ini agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan," pungkasnya.
Tonton Video Al Ma'la, Pemakaman Tertua Tempat Peristirahatan Terakhir Mbah Moen:
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini