"Gempa secara sporadis ini namanya gempa swarm, biasanya terjadi dalam beberapa hari bisa tiga hari atau bahkan sepekan. Dengan kekuatan gempa rata-rata di bawah 5," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG, Nganjuk Muhammad Chudori saat dihubungi detikcom, Sabtu (3/8/2019).
Gempa dengan tipe swarm ini sebelumnya sudah pernah terjadi di Madiun tahun 2015 dan 2016. Kala itu intensitas kegempaan mirip dengan yang terjadi pada hari ini. Rentetan gempa terjadi akibat aktivitas sesar Kendeng.
"Gempa bumi swarm yang terjadi secara sporadis di Madiun rata-rata memiliki kekuatan di bawah 5 M. Untuk masyarakat kami imbau tidak panik," ujarnya.
Baca juga: Dalam 5 Jam, Madiun Diguncang 19 Kali Gempa |
Dia menjelaskan sesuai dengan buku penelitian Pusat Studi Gempa Nasional 2017 oleh para pakar gempa, sepanjang jalur patahan Kendeng mulai Bojonegoro membujur ke utara Madiun, Nganjuk, hingga Surabaya memiliki potensi gempa sampai dengan skala enam.
Simak Video "Langkah-langkah Jika Terjadi Gempa Bumi"
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini