Kepala Stasiun Geofisika BMKG Nganjuk, Chudori, mengatakan gempa bumi swarm yang terjadi secara sporadis di Madiun rata-rata memiliki kekuatan di bawah 5 M. Gempa jenis tersebut pernah terjadi pada tahun 2015 dan 2016 silam.
"Jadi menang benar ada gempa bumi yang terjadi secara sporadis. Untuk masyarakat kami imbau tidak panik. Namun tetap menyadari bahwa kita hidup di daerah rawan gempa, artinya tahu apa yang harus dilakukan ketika gempa bumi terjadi," kata Chudori kepada detikcom.
Baca juga: Dalam 5 Jam, Madiun Diguncang 19 Kali Gempa |
Menurutnya, Pulau Jawa merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan terjadi gempa dengan skala kecil hingga besar. Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan gempa bumi harus memiliki kepekaan dan mengetahui cara penyelamatan diri.
"Misalnya, kalau berada di dalam ruangan yang mudah untuk keluar, maka harus segera ke luar ruangan atau berada di tanah yang lapang dan aman dari potensi reruntuhan bangunan maupun pohon," ujarnya.
Dia menjelaskan sesuai dengan buku penelitian Pusat Studi Gempa Nasional 2017 oleh para pakar gempa, sepanjang jalur patahan Kendeng mulai Bojonegoro membujur ke utara Madiun, Nganjuk, hingga Surabaya memiliki potensi gempa sampai dengan skala enam.
Baca juga: Gempa M 3,4 Guncang Madiun |
"Ada studinya, tapi ini potensi. Kalau terjadinya ya Wallahu A'lam hanya Tuhan yang tahu. Karena gempa tidak dapat diprediksi kapan terjadi," imbuhnya.
Simak Video "Langkah-langkah Jika Terjadi Gempa Bumi"
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini