"Area terbakar jauh dari lokasi pendakian. Ada di sebelah Utara dan Barat puncak Ijen," ujar Sigit Haribowo, Kepala Resort TWA Gunung Ijen kepada detikcom saat dikonfirmasi, Kamis (1/8/2019).
Namun untuk asap, kata Sigit, sedikit mengganggu. Sebab pada malam hari angin dari puncak Ijen turun ke lembah. Hal ini diharapkan wisatawan waspada dan menggunakan masker.
"Kalau kegiatan wisata lokasi jauh. Tidak mengganggu wisatawan ke Kawah Ijen. Kalau asap malam hari angin turun dari puncak ke lembah. Sementara siang hari tidak ada asap," tambahnya.
Sigit mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan yang naik ke puncak Ijen untuk tidak membuat api di sepanjang jalur pendakian. Jika pun terpaksa menyalakan api, hendaknya mematikan nyala api hingga tak tersisa.
"Kami sampaikan ke masyarakat dan wisatawan tidak membuat api di sepanjang jalur pendakian. Karena gampang terbakar dan apabila membuat tolong dimatikan sampai tak ada api," tambahnya.
Baca juga: Hutan di Kawah Ijen Terbakar |
Sementara saat ini pihak pemangku wilayah TWA Kawah Ijen masih melakukan pendataan terkait dengan berapa hektar lahan yang terbakar. Patroli di wilayah TWA Ijen saat ini pun diperbanyak untuk melihat pergerakan api yang membakar hutan di wilayah tersebut.
"Kalau kegiatan MPA Ijen lestari selama seminggu sudah melakukan patroli pencegahan. Ini dilakukan di kawasan Paltuding hingga Cangkringan. Sementara di sebelah utara tidak bisa dilakukan pengawasan karena jalur yang sulit," pungkasnya.
Hutan di sekitar TWA Kawah Ijen terbakar. Kebakaran hutan di wilayah tersebut diketahui beberapa wisatawan yang naik ke puncak Ijen. Kebakaran tersebut tidak mengganggu aktivitas pendakian di puncak Ijen.
TWA Kawah Ijen berada di wilayah perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Destinasi wisata ini sangat merupakan lokasi favorit wisatawan melihat danau kawah hijau tosca dan Blue Fire dari pembakaran uap belerang. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini