Ancaman hendak dibunuh tersebut ditanggapi polisi dengan serius. Jika itu memang benar, korp baju coklat tersebut mengaku siap akan menindaklanjuti kejadian itu.
"Silakan laporkan secara resmi. Kami siap memback-up," kata Kasat Reskrim Polres Bondowoso, AKP Jamal, saat ditemui di Mapolres, Jalan Veteran, Rabu (31/7/2019).
Namun begitu, imbuh kasat, tentu harus disertai alat bukti yang kuat. Sehingga polisi akan mudah mengungkap kasusnya. Misalnya, dia diancam siapa, dengan cara apa, bentuk ancamannya seperti apa.
"Dari situ, kami bisa menentukan langkah selanjutnya. Kalaupun pengancamnya menggunakan IT, Insya Allah kami bisa. Karena polisi punya alat pendukung untuk itu," jelas Jamal.
Kasat reskrim mengungkapkan jika ancaman itu dilakukan secara fisik yang nyata, paling tidak tetap harus ada saksi yang melihat kejadian tersebut.
"Intinya, kami siap back-up kejadian tersebut. Yang penting alat buktinya ada," pungkasnya.
Kepala BKD Bondowoso Alun Taufan berniat mundur dari jabatannya. Niat mundur tersebut karena dia merasa terancam hendak dibunuh.
Orang nomor satu di lingkup BKD tersebut lantas mendatangi pendapa bupati dan wakil bupati didampingi sejumlah stafnya. Alun menyerahkan surat penyataan mundur dari jabatannya sebagai Kepala BKD.
Hanya saja saat didesak wartawan, Alun Taufana tak menjabarkan bentuk ancaman maupun siapa orang yang mengancam dirinya. Termasuk ancaman tersebut dilakukan dengan cara apa.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini