Empat korban itu adalah Rahma Ramadhani (10), Na'illah Fathinah Sholihah (9), Anisa Dzahro (7), dan Naufal Nasrulloh (6). Mereka putra-putri pasangan Abdullah (35) dan Herliana (33), yang dikaruniai enam orang anak.
"Dua anaknya yang kecil selamat, karena dibawa keluar oleh bapak ibunya. Api yang cepat membesar, membuat empat yang lainnya tidak bisa diselamatkan," terang Yuli Ainun (33), tetangga korban ditemui di lokasi, Rabu (24/7/2019).
Dikatakan, jika biasanya enam anak Abdullah dan Herliana tidur bersama di kamar tempat keempat korban terbakar. Namun, sebelum api membakar rumah, dua anak yang kecil pergi memilih tidur bersama ibu bapaknya.
"Biasanya enam anaknya tidur satu kamar. Tetapi kemarin saat kebakaran, yang dua milih tidur bersama ibunya. Hingga selamat dari kebakaran," urai Ibu Ketua RT setempat ini.
Saat melihat api, lanjut dia, warga langsung berupaya memadamkan api dengan air seadanya. Bahkan, warga sempat membawa keluar dua motor milik korban, bersama satu tabung gas ukuran 3 kilogram.
"Kami berusaha memadamkan api sebisanya. PMK datang terlambat, api sudah bisa dikendalikan saat itu. Kami juga sudah mengeluarkan dua motor dan tabung gas, karena takut meledak," beber Yuli.
Kapolsek Junrejo AKP Supriyanto mengatakan empat korban ditemukan dalam ruangan terpisah. Tiga orang ditemukan tewas di kamar bagian depan, sementara satu orang lagi berada di kamar bagian belakang.
"Jadi terpisah, yang tiga di bagian kamar depan, yang satunya di kamar belakang," ungkap Supriyanto.
Dikatakan Supriyanto, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti dari munculnya api. Apakah benar, karena disebabkan lilin atau faktor lain.
"Keluarga tadi menolak autopsi karena dianggap ini musibah. Sementara, posisi keempat jenazah saat ditemukan terpisah," tegasnya. (fat/iwd)