BPBD Kabupaten Pasuruan memetakan 22 desa di 7 kecamatan rawan kekeringan pada musim kemarau. Di 22 desa tersebut terdapat 5.503 Kepala Keluarga (KK) atau 20.968 jiwa rawan terdampak krisis air. Kekeringan mulai berdampak luas sejak sepekan terakhir.
Kondisi ini menggugah parajurit dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0819 Pasuruan terjun membantu. Komandan Kodim memerintahkan prajuritnya terutama di Koramil untuk membantu mendistribusikan air bersih.
Salah satunya dilakukan di Desa Jeladri, Kecamatan Winongan. Belasan prajurit dikerahkan untuk mendistribusikan air bersih. Kedatangan TNI yang membawa air disambut antusias. Puluhan warga langsung berkumpul di tandon-tandon untuk mengantre.
Membawa dua tangki air, para prajurit mengisi tandon-tandon. Air dari tandon lalu diisikan ke puluhan jiriken. Para prajurit juga membantu mengangkat jiriken penuh air ke rumah-rumah warga.
"Kita lakukan upaya membantu rekan-rekan kita mendapatkan air bersih. Upaya ini untuk membantu pemerintah daerah, tugas kita membantu, dalam hal distribusi air bersih. Kita laksanakan selama musim kekeringan," kata Dandim 0819 Pasuruan Letkol Arh Burhan Fajari Arfian, Rabu (10/7/2019).
Selain mengerahkan jajarannya, Burhan juga mengajak semua perusahaan yang ada di Pasuruan mengarahkan Corporate Social Responsibility (CRR) untuk membantu warga yang berdampak kekeringan.
BPBD setempat selama dua pekan melakukan distribusi air bersih ke desa-desa terdampak. BPBD sebelumnya juga mengajak semua perusahan dan instansi-instansi termasuk TNI-Polri bahu-membahu membantu warga terdampak.
"Lokasi pendistribusian air bertambah. Semula 13 desa di 3 kecamatan, sekarang tambah 7 desa di 3 kecamatan. Di Winongan sudah air dari sumber Umbulan juga sudah mengalir ke Desa Kedungrejo, tinggal di Desa Jaladri yang kita kirim air. Di wilayah-wilayah lain, banyak juga perusahaan dan instansi ikut mendistribusikan air," jelas Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana.
Warga Desa Jeladri, Suprihatin mengatakan pemerintah daerah sudah melakukan distribusi air bersih. Namun dengan adanya bantuan dari TNI, warga semakin senang karena bisa mendapat air lebih banyak dan bisa untuk persediaan.
"Sehari biasanya dapat jatah air tapi langsung digunakan untuk keperluan memasak, mandi dan air minum. Semakin banyak air semakin senang, karena sangat kami butuhkan," kata wanita berusia 32 tahun ini.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini