Mayat wanita ini pertama kali ditemukan Budianto (34), penjaga jembatan Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto sekitar pukul 10.00 WIB. Dari atas jembatan tersebut, ia melihat mayat hanyut dengan posisi tengkurap di Sungai Brantas dari arah Jombang.
"Kemudian saya laporkan ke polisi dan rekan-rekan relawan," kata Budianto kepada wartawan di tempatnya bekerja, Selasa (9/7/2019).
Sekitar satu jam kemudian, mayat berhasil diangkat dari Sungai Brantas oleh polisi yang dibantu para relawan. Evakuasi dilakukan di Dam Siphon, Desa Pagerluyung.
Korban memakai kaus lengan panjang warna hijau dan celana dalam warna cokelat muda. Leher korban terlilit tambang plastik warna biru dengan panjang sekitar 3 meter. Sementara rambut panjangnya digelung. Kondisi mayat sudah membusuk sehingga mengeluarkan aroma tak sedap.
"Mayat tersebut berjenis kelamin perempuan," ungkap Kapolsek Gedeg AKP Suwoco.
Sejauh ini, lanjut Suwoco, identitas mayat belum diketahui. Mayat wanita tersebut telah dievakuasi ke RSUD RA Basuni, Gedeg, Mojokerto untuk divisum.
"Ada beberapa lecet yang kemungkinan karena pembusukan mayat. Namun kami menunggu pemeriksaan dokter untuk kepastiannya," terangnya.
Suwoco membenarkan terdapat tambang plastik yang menjerat leher mayat. Ujung tambang terikat pada sebuah botol air mineral. Jeratan tambang sudah hampir terlepas.
"Perkiraan saya itu bekas akan dievakuasi warga dengan dilempar tambang," ujarnya.
Untuk mengungkap identitas korban, Suwoco mengaku telah menyebar ciri-ciri mayat ke polsek-polsek di Jombang yang wilayahnya dilalui Sungai Brantas. "Barangkali ada laporan orang hilang. Sejauh ini belum ada informasi," pungkasnya.
Mayat tersebut merupakan jasad kedua yang ditemukan di Sungai Brantas dalam 2 hari terakhir. Sebelumnya, warga Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang menemukan mayat seorang laki-laki pada Senin (8/7).
(sun/bdh)











































