Mengintip Budidaya Lobster Hias yang Kian Menggeliat di Sidoarjo

Mengintip Budidaya Lobster Hias yang Kian Menggeliat di Sidoarjo

Suparno - detikNews
Senin, 08 Jul 2019 09:23 WIB
Pembudidaya lobster hias di Sidoarjo, Zulfikri/Foto: Suparno
Sidoarjo - Lobster ternyata tidak hanya menggugah saat tersaji di meja makan. Tapi juga sedap dipandang saat dimasukkan ke akuarium kesayangan. Itu yang membuat budidaya lobster hias di Sidoarjo makin menggeliat.

Sang peternak yakni Zulfikri. Ia sudah 5 tahun membudidayakan lobster hias. Terlepas dari keindahan bentuk dan warna udang yang memanjakan mata, keuntungan yang menjanjikan membuat Zulfikri tertarik menekuni budidaya udang hias yang tak jamak dilakukan.

Warna yang merah menyala dan bentuk yang unik membuat lobster air tawar tampak menarik hingga banyak digemari. Kini udang hias milik Zulfikri menjadi salah satu buruan penghobi ikan hias. Yakni untuk dijadikan pelengkap akuarium mereka.

"Kami memiliki dua jenis lobster hias yang banyak diminati. Yakni red claw dan red marlboro. Jenis red claw memiliki ciri badan hitam dengan supit merah. Jenis ini selain untuk ternak hias, juga dikonsumsi sebagai makanan sebab beratnya bisa mencapai 1 kilogram lebih," kata Zulfikri kepada detikcom di rumahnya, Desa Kebonsari Kecamatan Candi, Sidoarjo, Senin (8/7/2019).


Zulfikri menyampaikan, beternak lobster hias air tawar butuh ketelatenan. Salah satunya selalu memeriksa kondisi air. Kemudian membasmi hama yang menjadi predator.

Selain itu kebiasaan lobster air tawar ini yang kanibal juga harus diwaspadai. Terlebih ketika ada salah satu lobster yang tengah berganti kulit.

Budidaya lobster hias/Budidaya lobster hias/ Foto: Suparno

Meski hanya memiliki kolam berukuran 5x5 meter yang disekat menjadi beberapa bagian, ketelatenan Zulfikri membuahkan hasil. Ia menjadi salah satu pemasok lobster hias air tawar di pasar ikan di Surabaya, Sidoarjo bahkan ke kota-kota lainnya di Jawa Timur.

"Dalam satu bulan kami mampu mengirim 4 hingga 5 kali yang berjumlah sekitar seribu ekor dalam setiap pengiriman. Dari hasil pengiriman itu mendapatkan keuntungan sekitar Rp 3 hingga Rp 4 juta per bulan," imbuhnya.


Kondisi air pada budidaya lobster harus diperhatikan karena lobster mudah stres. Atau bahkan lobster menjadi agresif bila suhu atau kandungan mineral dalam air berubah-ubah. Suhu di dalam air harus tetap antara 20 hingga 22 derajat celsius.

"Setelah dilakukan pengecekan air secara rutin, barulah memberikan asupan makanan dengan pelet atau kupang mentah. Agar anak lobster tersebut cepet pertumbuhannya," terangnya.

Zulfikri menjelaskan, selain kirim ke pasar ikan, ada beberapa pembeli yang datangb ke rumahnya. Rata-rata mereka peternak pemula yang ingin mencoba budidaya lobster hias air tawar itu.

"Untuk indukan kami jual satu paket yakni dua jantan dan lima betina. Dalam usia tiga hingga empat bulan seharga Rp 500 ribu. Sementara itu indukan yang siap bertelur kami jual seharga Rp 5 juta rupiah," pungkas Zulfikri.


(sun/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.