"Tadi yang kita bahas adalah kita membutuhkan air bersih, kita membutuhkan jamban. Sedapat mungkin MCK (mandi, cuci, kakus) komunal itu kita akan perluas menjadi MCK rumah tangga," terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai peresmian SMKN 2 Donorojo, Pacitan, Minggu (7/7/2019).
Karena alasan kesehatan dan untuk menghindarkan potensi penularan penyakit itulah, tiap rumah tangga harus memiliki MCK sendiri. Sedangkan untuk alasan efisiensi, dari beberapa MCK dapat menggunakan satu septic tank secara terpadu.
"Kalau memang sanitasi itu menjadi salah satu yang harus diintervensi maka insyaallah pemprov akan segera mengintervensi. Kalau bisa Sudimoro itu tuntas MCK berbasis rumah tangga," tandas Khofifah seraya menjelaskan jika dirinya sengaja mengajak Kepala Dinas PU Provinsi karena alasan tersebut.
Tentu saja, sebelum melakukan aksi harus ada pemetaan. Hal ini meliputi pembagian tugas dan tanggungjawab antara pemprov dengan Pemkab Pacitan. Tentu saja, juga terbuka peluang bagi pihak swasta untuk ikut berpartisipasi mengentaskan masalah kesehatan tersebut.
"Dan mungkin kalau ada CSR yang akan dijadikan untuk mengintervensi juga. Rasanya hari ini saatnya kita melakukan pemetaan lebih detail apa yang menjadi determinan itu yang harus diinterversi," imbuh Khofifah sembari minta semua pihak bersabar menunggu hasil uji sampel oleh Litbangkes Kemenkes RI.
Sementara itu data Dinas Kesehatan Pacitan, hingga Minggu (7/7) jumlah penderita Hepatitis A tercatat 1.093 orang. Sejauh ini tidak ditemukan adanya penularan baru. Jumlah tersebut merupakan akumulasi penderita sejak pertama kali ditemukan pada Rabu (8/5). 3 orang pasien masih menjalani rawat inap. 2 orang dirawat di Puskesmas Ngadirojo, dan 1 pasien lainnya di RSUD dr Darsono.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini