Khofifah: Positiflah Bermedsos, Sebaiknya Bikin Grup One Day One Juz

Khofifah: Positiflah Bermedsos, Sebaiknya Bikin Grup One Day One Juz

Erliana Riady - detikNews
Minggu, 07 Jul 2019 16:09 WIB
Foto: Erliana Riady
Blitar - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar muslimat NU lebih positif memanfaatkan media sosial. Jika memang aktif bermedsos, sebaiknya membuat grup one day one juz. Daripada dalam grup medsos menyebarkan konten yang tidak jelas manfaatnya.

Imbauan ini disampaikan KIP dalam silaturahim dan halal bihalal Muslimat NU Kabupaten Blitar. Mengambil tema merajut harmoni untuk perdamaian negeri, acara ini dihadiri sekitar 15 ribu jamaah muslimat NU di Blitar Raya.

KIP menceritakan saat bertemu Wakil Rektor Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Syeh Ibrohim, saat silaturahmi ke Pemprov Jatim. Dalam silaturahmi itu, Syeh Ibrohim menyampaikan di universitas itu diajarkan bagaimana moderasi. Bagaimana kita tidak berpikir dan bertindak radikal.


"Beliau menyampaikan, ini lho yang jadi sumber masalah. Yaitu sosmed. Salah satu yang menjadi pengaruh besar pada pola pikir dan perilaku intoleransi cenderung meningkat, moderasi cenderung turun dan radikalisme cenderung muncul. Antara lain karena pengaruh media sosial," kata Khofifah didepan jamaah Muslimat NU Blitar, Minggu (7/7/2019).

Untuk itu, lanjut Khofifah, mengimbau jamaah Muslimat NU Blitar harus dijadikan muhasabah bersama. Jika sehari-harinya kita didepan Al Quran lebih maslahat daripada didepan handphone.

"Tapi ternyata banyak Muslimat NU lebih banyak di depan.....handphone," jawab hadirin serempak.

Tapi jika melalui HP membuat grup one day one juz sebaiknya dilakukan. Satu hari satu juz. Tapi jika ada kesibukan, lebih baik membuat one week one juz. Satu minggu satu juz.

"Itu lebih baik daripada tidak sama sekali," imbuhnya.


Saat ini menurut KIP, banyak masalah menyangkut kebangsaan internal maupun antar agama. Maka kalau dulu hanya ukhuwah Islamiyah, wathoniyah dan insaniyah. Maka sekarang tidak ringan membangun ukhuwah Nahdiyah. Ini juga menjadi penting. Seperti saat perayaan Hari Santri, ada yang mengibarkan bendera lain.

"Saya ketemu di Sumenep itu. Ada santri yang pakai kopiah putih. Sebelah kanan dibordir NU. Sebelahnya dibordir organisasi lain yang sangat berbeda garis dengan ahlul sunnah wal jamaah. Di Pamekasan ketemu lagi seperti itu. Ini PR kita bersama," tandasnya.

Sementara menanggapi kasus penghinaan Jokowi Mumi di media sosial, KIP menyikapi dengan bijaksana.

"Jangan dibalas dengan hinaan. Sekarang kasusnya sudah ditangani polisi," pungkasnya.


(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.