Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya Dr Muhammad Budi Hidayat mengatakan keberangkatan CJH yang terkena Hepatitis A akan ditunda dan tidak sama dengan kloternya.
Pasalnya, CJH tersebut harus menjalani serangkaian pengobatan. Setelah dinyatakan benar-benar sembuh, CJH baru diperbolehkan berangkat ke tanah suci meski tak sesuai jadwal keberangkatannya.
"Kita rujuk ke dokter di rumah sakit untuk diobati. Tetap nanti akan kita berangkatkan meskipun tidak sesuai jadwal. Ditangani dulu agar CJH bisa nyaman dan sehat saat beribadah haji," kata dokter Budi di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Jalan Sukolilo Surabaya, Sabtu (6/7/2019).
"Apa pun hasilnya mereka tetap bisa berangkat insyaallah," imbuh dokter Budi.
Di kesempatan yang sama, dokter Budi mengingatkan kepada para CJH untuk menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dia juga mengimbau CJH agar langsung melaporkan CJH lain yang memiliki tanda-tanda terkena hepatitis.
"Ada warna kuning di sklera, di kuku dan tangan. Jemaah sudah diimbau kalau ada tanda-tanda itu langsung lapor. Langsung nanti akan dipantau oleh dokter," lanjutnya.
Sementara itu, salah satu CJH asal Pacitan Sugeng Budiarto mengatakan pihaknya berupaya untuk menjaga kondisi dan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah penularan virus ini.
"Persiapannya kita jaga kondisi, kita olahraga, kita menerapkan pola hidup sehat karena di sana justru fisik sangat dibutuhkan," kata Sugeng.
Tonton Video Kemenkes Terjunkan Tim Tangani Wabah Hepatitis A di Pacitan:
Simak Video "Harap Sabar! Masa Tunggu Naik Haji di Yogyakarta Capai 31 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/iwd)