Komandan tim operasi Pos Basarnas Jember Rudy Prahara mengatakan pada pukul 09.15 WIB, Search Rescue Unit (SRU) 2 yang terdiri dari tim Pos Basarnas Jember dan SAR OPA Jember berhasil bergabung dengan SRU 1 yang terdiri dari unsur TNI-Polri, Wanadri, GMPT Bondowoso dan sejumlah unsur lainnya.
SRU 1 dan SRU 2 kemudian menyiapkan jalur evakuasi dan merencanakan langkah-langkah evakuasi yang akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi medan yang ada.
tim SAR gabungan kemudian mengirimkan tiga orang personel dari SRU 3 untuk bergabung dengan SRU 1 dan SRU 2 sebagai tambahan kekuatan. SRU 3 sendiri telah sampai di Pos 2 sejak pukul 10.00 WIB.
"Tiga orang personel tambahan dari SRU 3 ini sedianya akan membantu proses evakuasi jenazah secara estafet menuju ke daerah yang dikenal dengan punggungan sirip naga," ujar Rudy dalam siaran pers SAR yang diterima detikcom, Sabtu (6/7/2019).
Hingga pukul 11.45 WIB, SRU 1 dan SRU 2 belum berhasil mengevakuasi jenazah dari titik koordinat penemuan menuju ke daerah punggungan sirip naga. Kendalanya adalah ekstremnya jalur yang akan dilalui saat proses evakuasi dilakukan.
Adapun personel SRU 3 yang lain telah bersiaga di daerah ekor naga, sejak pukul 11.17 WIB. Daerah ekor naga ini tepatnya berada pada koordinat 07° 56' 14" S 113° 44' 17" E. Rencananya jika Tooriq sudah dievakuasi dan tiba di daerah ekor naga, maka SRU 3 akan melanjutkan proses evakuasi menuju ke Pos 2.
Upaya evakuasi terhadap jenazah melibatkan ratusan personel gabungan, diantaranya berasal dari Pos BASARNAS Jember, Yonif Raider 514, Brimob Kompi Bondowoso, Polres Bondowoso, Kodim Bondowoso, Polsek Curahdami, Koramil Curahdami, Wanadri, GMPT Bondowoso, SAR OPA Jember, BPBD Bondowoso, PMI, RAPI, ORARI, gabungan komunitas pecinta alam dan Puskesmas Curahdami.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini