Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri diberi kesempatan melakukan sambutan pertama di acara itu. Pria yang juga dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) itu memuji langkah Kombes Pol Sandi Nugroho saat awal-awal menjabat sebagai orang nomor satu di kepolisian di Kota Pahlawan.
"Saya masih ingat Pak Sandi ini menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya waktu itu di bulan puasa. Dan usai dilantik beliau langsung mengunjungi kantor kami, kantor PCNU Surabaya. Saya kaget dan merasa tersanjung karena kunjungan itu merupakan pertama kalinya usai dilantik," kata Muhibbin, Minggu (30/6).
"Tak hanya sekali, setelah itu beberapa kali bahkan beliau selalu menyempatkan diri selalu berkunjung ke kantor kami. Dalam benak saya, Pak Sandi ini termasuk pemimpin yang paham geopolitik di kota ini. Beliau juga paham sejarah kota ini. Karena NU memang berdiri di Kota ini, kota yang melahirkan resolusi jihad yang mengakibatkan pertempuran dahsyat 10 Nopember. Sehingga kota ini mendapat predikat Kota Pahlawan sampai saat ini," lanjutnya.
Ya, tongkat estafet kepemimpinan Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya resmi berpindah pada Selasa (7/5) dari Kombes Pol Rudi Setiawan ke Kombes Pol Sandi Nugroho. Pergantian tersebut merupakan hal wajar dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Kota Pahlawan yang sebelumnya dijaga oleh Kombes Pol Rudi, kini diemban oleh Kombes Pol Sandi. Ungkapan Muhibbin sendiri memang benar adanya. Seorang pemimpin harus paham geopolitik pada wilayah yang akan menjadi tanggungjawabnya.
Untuk itu sejak dilantik, Kombes Pol Sandi mulai rutin bersilaturahmi dengan siapapun bahkan antar lintas agama. Kombes Pol Sandi tidak segan berkunjung dan menggelar kegiatan bersama. Sebagai contoh, pada awal-awal menjabat, Kombes Pol Rudi menggelar bagi-bagi takjil dengan berbagai lintas agama. Ada 2.000 takjil yang dibagikan pada pengguna jalan.
Tidak hanya dengan tokoh lintas agama, bahkan dengan elemen suporter pendukung Persebaya atau bonek juga dilakukan. Seperti yang dilakukan saat acara lepas sambut Kapolrestabes. Ratusan bonek Persebaya mengarak Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan dan Kombes Pol Sandi Nugroho.
Dinamika polisi dan masyarakat dalam menjaga keamanan memang seharusnya selalu ada. Silaturahmi dan komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat dan tokoh agama harus dilaksanakan dalam rangka menjaga Kota Surabaya.
Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat tidak hanya dengan cara langsung seperti mengerahkan ribuan personel menjaga objek-objek vital kota atau rutin melakukan patroli keamanan. Namun lebih dari itu melibatkan tokoh agama dan saling menjaga komunikasi serta silaturahmi juga tak kalah pentingnya.
Para tokoh agama dan masyarakat ini juga mempunyai peran besar serta pengaruh luas pada kondisi sosial yang ada di masyarakat. Polrestabes tentu sangat paham dengan hal ini. Dan hal itu telah dilaksanakan oleh kepolisian Surabaya sebagai bagian dari dinamika Polrestabes dan masyarakat dalam menjaga Surabaya.
(bdh/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini