.webp)
Dalam pemeriksaan, tersangka mengungkapkan pencabulan pertamanya terhadap sang anak tiri. Perbuatan tak bermoral itu dilakukan di kawasan Pantai Ungapan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang pada 2012.
Kala itu, tersangka mengajak serta ibu kandung korban. Dari keterangan korban, S meminta ia untuk tidur dan melepas secara paksa pakaian yang dikenakan.
Ibu kandung korban yang lebih dulu diancam oleh tersangka diminta untuk memegang bagian bahu korban. Dalam kondisi tak berdaya, korban dicabuli tersangka di hadapan ibu kandungnya.
"Dalam peristiwa awal, juga ada ibu korban yang ikut membantu memegangi tubuh korban, karena diancam tersangka," kata Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang Ipda Yulistiana Sri Iriana kepada detikcom, Jumat (5/7/2019).
Peristiwa itu bukan saja terjadi satu kali. Masih di lokasi yang sama, dengan alasan memantapkan ilmu yang yang dimiliki, tersangka kembali mengulangi perbuatannya hingga beberapa kali.
Total aksi pencabulan yang diakui tersangka sebanyak 7 kali. Selain di kawasan Pantai Ungapan, pencabulan juga dilakukan tersangka saat rumah dalam kondisi sepi.
"Tersangka mengaku mencabuli korban sebanyak 7 kali. Pertama, dilakukan ketika korban diajak ke pantai bersama ibunya. Dan itu terulang beberapa kali. Di luar itu, tersangka melakukannya saat rumah dalam kondisi sepi," imbuhnya.
Tersangka kini meringkuk di sel tahanan Mapolres Malang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dijerat Pasal 81 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Simak Juga 'Pria Perkosa Anak 12 Tahun hingga Hamil Diciduk Polisi':
 |
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
