Warga Beberkan Mistis di Bukit Piramid Tempat Seorang Pelajar yang Hilang

Warga Beberkan Mistis di Bukit Piramid Tempat Seorang Pelajar yang Hilang

Chuk Shatu Widarsha - detikNews
Rabu, 03 Jul 2019 11:25 WIB
Bukit Piramid, Pegunungan Argopuro, Bondowoso/Foto: Chuk Shatu Widarsha
Bondowoso - Bukit piramid tempat seorang pelajar di Bondowoso hilang dikenal angker oleh warga sekitar. Beberapa warga mengalami pengalaman aneh atau hal mistis saat berada di bukit tersebut.

Hingga saat ini, pelajar yang hilang di bukit Piramid, lereng Pegunungan Argopuro sisi timur, Toriq Rizky Maulidan (16) belum ditemukan. Basarnas juga sudah menghentikan operasinya.

Bagi warga sekitar, bukit yang berlokasi di Kecamatan Curahdami dan Pakem, Bondowoso itu tidak bisa dilepaskan dengan hal mistis dan terkenal angker. Seperti yang disampaikan Ketua RT 17 Dusun Tegal Tengah, Kelurahan/Kecamatan Curahdami, Suhen.

"Bagi warga sini, bukit itu menang berrit (Angker). Jangankan orang dari luar, warga sini aja sering mengalami keanehan-keanehan," kata Suhen saat berbincang dengan detikcom, Rabu (3/7/2019).


Pernah suatu hari, lanjut Suhen, seorang warga bernama Diah kesasar hingga ke seberang bukit. Yakni Desa Sumbersalak, Curahdami. Padahal, keseharian Diah di situ mencari rumput.

"Dia hapal betul di kawasan itu, wong memang pekerjaannya ngarit di situ. Tapi ya kesasar juga. Perasaannya, dia sudah berjalan di jalur semestinya. Tapi ya muter-muter," papar Suhen.

Kemudian warga lainnya, Astur juga menceritakan pengalaman aneh atau hal mistis yang dialaminya. Suatu ketika ia pernah naik ke Bukit Piramid untuk mencari pohon yang hendak dijadikan bonsai, lalu akan dijual.

"Kayu untuk bonsai itu sudah banyak saya dapatkan. Lantas saya pikul, untuk dibawa pulang. Pasti dapat uang banyak, pikir saya," tutur Astur.


Namun hal aneh mulai dirasakan saat perjalanan pulang. Di tengah perjalanan, ia melihat seperti ada hamparan lapangan terbang dan jalan tol, serta bangunan bertingkat.

"Saya berpikir, ini pasti tidak beres. Kebetulan saya punya sedikit ilmu kebatinan. Bonsai serta beberapa yang saya ambil dari bukit lalu saya buang semuanya," imbuh Astur.

Anehnya begitu semua kayu dibuang, dalam waktu sekejap pemandangan yang ada di depannya kembali seperti semula, yakni hutan. Hanya berselang beberapa menit kemudian, Astur sudah sampai dekat rumahnya.

"Perasaan, saya hanya sekitar satu jam nyasar. Padahal, menurut keluarga dan tetangga saya tidak pulang selama sehari penuh," pungkas Astur.


(sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.