Identitas Mayat Wanita di Sungai Mojokerto Terungkap, Korban Janda 2 Anak

Identitas Mayat Wanita di Sungai Mojokerto Terungkap, Korban Janda 2 Anak

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 20:35 WIB
Lokasi penemuan (Foto: Enggran Eko Budianto/File)
Mojokerto - Identitas mayat wanita yang ditemukan warga mengapung di Sungai Prajurit Kulon, Kota Mojokerto berhasil diungkap. Korban seorang janda dua anak yang sehari-hari menjadi pengemis.

Kapolsek Prajurit Kulon Kompol Hadi Suryo mengatakan, identitas mayat wanita ini terungkap setelah dia mengirim foto wajah korban kepada anggotanya, Bripka Sumarmin. Menurut dia, Sumarmin menjadi Bhabinkamtibmas Kelurahan Mentikan.

Ternyata wanita yang mayatnya mengapung di Sungai Prajurit Kulon itu adalah Kasih (55), warga Lingkungan Cakarayam Baru RT 7 RW 3, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Menurut Hadi, sehari-hari korban mencari nafkah dengan menjadi pengemis.

"Awalnya sidik jari korban dipindai dengan alat Mambis tidak bisa. Mungkin belum rekaman e KTP. Lalu saya kirim foto korban ke anggota saya supaya dicek, ternyata anggota saya mengenali korban adalah Kasih," kata Hadi saat dihubungi detikcom, Senin (1/7/2019).

Ia menjelaskan, Kasih merupakan janda yang mempunyai dua anak. Yaitu Eko Mariadi (25) dan Sugeng Prayitno (24). Tak jauh beda dengan Kasih, kedua anaknya mengais rezeki dengan mengamen. Keluarga ini tinggal di kawasan eks lokalisasi Balongcangkring.

Eko dan Sugeng telah datang ke kamar jenazah RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk mengidentifikasi mayat Kasih. "Kedua anaknya telah mengidentifikasi mayat dan memastikan korban adalah Kasih, ibu mereka," ujar Hadi.


Sebelum tewas, lanjut Hadi, Kasih sejak pagi tidur bersama anaknya, Sugeng. Sementara Eko sedang tidak dirumah. Korban meninggalkan rumahnya tanpa pamit kepada Sugeng sekitar pukul 11.00 WIB. Sekitar 5 jam setelahnya, korban ditemukan tewas mengapung di Sungai Prajurit Kulon.

"Keterangan anaknya, selain beban ekonomi karena penyandang masalah sosial, korban juga terbebani anak-anaknya yang susah diatur," ungkapnya.

Dari hasil visum luar mayat Kasih, kata Hadi, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Luka lecet pada punggung kiri korban diperkirakan akibat terbentur jembatan rel KA saat korban tercebur ke Sungai Prajurit Kulon. Jembatan tersebut hanya sekitar 10 meter di sebelah selatan lokasi penemuan mayat korban.

"Segala kemungkinan itu ada, tapi kalau akibat penganiayaan, sangat kecil kemungkinannya. Perkiraan kami korban terperosok saat berjalan di jembatan, atau bisa juga korban sengaja bunuh diri dengan terjun ke sungai," terangnya.


Lantaran tak ditemukan bekas penganiayaan pada tubuh Kasih, tambah Hadi, keluarga korban menganggap kematiannya sebagai musibah. Kedua anak korban menolak jenazah ibunya diautopsi.

"Keluarga sudah menerima kematian korban murni musibah, bisa kecelakaan atau bunuh diri. Saat ini keluarga proses membuat penyataaan. Setelah itu jenazah kami serahkan kepada keluarganya," tandasnya.

Sesosok wayat wanita tanpa identitas ditemukan warga mengapung di Sungai Prajurit Kulon sekitar pukul 16.00 WIB. Tepatnya di Lingkungan/Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto sekitar pukul 16.00 WIB. Korban memakai kaus lengan panjang warna oranye dan sarung warna gelap.


(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.