PDAM Mati, Warga Dua Kecamatan di Surabaya Antre Air Bersih

PDAM Mati, Warga Dua Kecamatan di Surabaya Antre Air Bersih

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 18:56 WIB
Sejumlah warga tengah mengantre air bersih/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Air PDAM tidak mengalir dalam beberapa hari terakhir di Kecamatan Bubutan dan Krembangan, Surabaya. Kini warga mengantre air bersih yang disuplai PDAM dengan mobil tangki.

Sejak siang tadi, sejumlah warga di Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan mengantre untuk mendapatkan air bersih yang disuplai PDAM Surya Sembada. Mereka mengantre dengan membawa ember serta bak mandi.

Salah seorang warga Sugiarti (50) mengatakan, kran PDAM di rumahnya tidak mengeluarkan air sejak 5 hari lalu. Menurutnya, air PDAM mati karena proyek pembangunan saluran PDAM.

"Di Jepara 5 hari Mas. Karena dari got ini lho mMas pipanya rusak jadi airnya nggak bisa jalan, mati. Airnya baru kemarin Minggu dateng, tapi tidak layak pakai. Sekarang airnya bersih tapi tidak penuh tangkinya," kata Sugiarti kepada wartawan saat mengantre, Senin (7/1/2019).


Sugiarti juga mengatakan, untuk kebutuhan sehari-hari dirinya dan warga lainnya menggunakan air sumur yang agak keruh. Itu mereka lakukan untuk menghemat air yang didapat dari suplai PDAM dengan mengantre.

"Aktivitas menggunakan air sumur, meski tidak layak tapi untuk cuci baju dan cuci piring masih bisa. Harapannya kalau saya minta PDAM ini, harus lancar soalnya kasihan yang tua-tua tidak bisa ambil apalagi anak-anak bahaya kalau ada motor lewat. Saya sendiri sakit sebenarnya sampai ambil air tangan gemetaran semua," tambah Sugiarti.

Pendapat yang sama juga disampaikan seorang warga di Jalan Gresik PPI, Kecamatan Krembangan, Rita. Menurutnya, air PDAM sudah tidak mengalir dalam satu minggu terakhir.


Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bersama warga lainnya membeli air di sebuah agen. Harganya Rp 300 ribu untuk tujuh kartu keluarga. Namun air yang ia beli tidak sejernih biasanya.

"Sudah tiga hari ini katanya ada air yang diperbaiki di wilayah Ngagel pipa yang gede. Tapi tidak ada pemberitahuan dari PDAM ada bantuan tapi sekarang nggak ada lagi, sehari-hari beli tapi airnya keruh" kata Rita.

Rita juga menyampaikan harapannya agar air PDAM bisa mengalir seperti semula. "Harapannya untuk PDAM bisa kembali seperti semula dan bisa hidup lagi. Kalau bayar tiap bulan Rp 300 ribu untuk 7 KK, patungan tapi airnya keruh sekali," pungkas Rita.




Simak Juga 'Cilegon Dilanda Kekeringan, Warga Tempuh 2 Km untuk Ambil Air':

[Gambas:Video 20detik]




(sun/fat)
Berita Terkait