Dia adalah Ahmad Muzakki, warga Kelurahan Jetis, Kecamatan Lamongan, pengrajin gitar klasik yang hasil karyanya telah tembus sejumlah negara. Muzakki mengawali membuat gitar karena hobi bermain alat musik petik ini.
"Dari hobi bermusik yang kemudian berlanjut dengan membuat gitar," kata Ahmad Muzakki yang saat kuliah mengambil jurusan seni musik gitar klasik di salah satu kampus di Bandung, Semnin (1/7/2019).
Muzakki mengisahkan, semuanya berawal dari tahun 2016. Saat itu, terang Muzakki, dia secara iseng membuat gitar klasik. Hasil karyanya kemudian diperlihatkan kepada teman-temannya dan juga ke pemusik lain. Setelah melihat dan mencoba, lanjut Muzakki, teman-temannya mengaku tertarik karena gitar buah kerajinan tangannya mampu menghasilkan suara yang merdu.
"Dari testimoni teman-teman ini, saya kemudian memberanikan diri untuk membuat gitar dalam jumlah yang banyak untuk saya jual," jelasnya.
![]() |
Seiring berjalannya waktu, lanjut Muzakki, pesanan gitar klasik tidak hanya berasal dari teman-temannya sesama pemusik yang ada di dalam negeri. Gitar karya Muzakki mulai merambah luar negeri seperti Belanda, Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia.
"Hanya iseng-iseng saja membuat gitar klasik pada tahun 2006. Akhirnya saya memutuskan untuk membuatnya secara banyak," terangnya.
Tak hanya tembus pasar dunia, gitar klasik karya Muzakki ternyata juga pernah menjadi juara dunia lomba gitar klasik. Saat itu, gitar klasik karyanya mengikuti kontes di Negeri Kincir Angin Belanda dan berhasil menyabet juara 3 dalam kontes tingkat internasional tersebut.
"Beberapa tahun lalu, gitar klasik yang bahan bakunya asli dari Indonesia bisa mengalahkan gitar-gitar klasik papan atas di kontes tingkat internasional, yaitu di Belanda," ungkap Muzakki yang mengerjakan gitar klasik tanpa melibatkan orang lain.
Untuk sekali membuat satu gitar klasik, Muzakki membutuhkan waktu paling lama satu bulan untuk bisa merampungkan gitar buatannya. Semua proses pengerjaan, dilakukan sendiri oleh Muzakki mulai dari membelah kayu gelondongan hingga membentuknya menjadi gitar yang siao pakai.
![]() |
"Tidak ada kendala. Bahan baku juga mudah diperoleh dan Alhamdulillah bisa kami kerjakan dengan baik," aku Muzakki.
Sayangnya, gitar klasik made in Lamongan ini tidak dijual secara bebas. Muzakki baru membuat gitar jika ada pesanan masuk. Bahkan, bahan pembuatan gitar juga dia konsultasikan dengan pemesan, apakah menggunakan bahan dari Indonesia atau bahan dari luar negeri. Sehingga dia perlu memesan bahan terlebih dahulu ke luar negeri.
"Kalau sudah ada kesepakatan dengan pemesan, baru kemudian saya membuatnya," ujar Muzakki.
Lalu, berapa harga gitar buatan Muzakki ini. Muzakki mengungkapkan, kalau harga gitarnya juga bergantung pada bahan pembuatannya. "Kalau bahan baku dari luar negeri bisa mencapai Rp 25 juta, tapi kalau dari dalam negeri antara 12 hingga 15 juta," kata Muzakki menyebutkan harga gitarnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini