"Sudah hampir seribuan (paket) yang kami bagikan door to door dan ini kita sudah menyiapkan beberapa logistik dan mungkin kalau nanti puskesmas membutuhkan kita sudah siap," ucap Dian Bahari Sandhi, petugas fungsional sanitarian Dinkes Pacitan, Jumat (28/6/2019) pagi.
Adapun bahan yang disiapkan dinkes tersebut, kata Dian, antara lain kaporit, lysol, dan sabun cuci tangan. Kaporit digunakan pada sumber air bersih maupun bak penampungan. Sedangkan cairan lysol pemanfaatannya untuk membersihkan area kamar mandi dari paparan virus.
Pemberian sabun cuci tangan diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Cairan penyuci hama ini wajib digunakan untuk membersihkan tangan saat hendak menjamah makanan atau usai dari kamar mandi.
"Selain pemberian logistik ke masing-masing rumah kita juga memberikan edukasi kepada penderita maupun keluarganya karena bagaimanapun kita tetap terus berusaha memutus mata rantai penularan," tambahnya.
Hingga Kamis (27/6) penderita Hepatitis A di Pacitan tercatat 824 orang. Jumlah tertinggi penderita berasal dari wilayah Puskesmas Sudimoro. Yakni 481 orang.
Berikutnya adalah Puskesmas Ngadirojo dengan jumlah pasien Hepatitis A 137 orang. Di urutan ketiga Puskesmas Sukorejo dengan 78 penderita, disusul Tulakan sebanyak 58 penderita. Dari Puskesmas Wonokarto dilaporkan ada 37 penderita.
Sedangkan untuk Puskesmas Bubakan yang berada di wilayah Kecamatan Tulakan, jumlah penderita tercatatal 17 orang. Lonjakan justru terjadi di wilayah Arjosari. Angka terkini menunjukkan ada 11 penderita. Padahal sehari sebelumnya hanya 2 orang.
Sedangkan di wilayah Puskesmas Tegalombo ditemukan 4 penderita. Berada di urutan terakhir adalah temuan di Puskesmas Ketrowonojoyo, Kecamatan Kebonagung sebanyak 1 pasien.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini