Perkenalan Patimasang dan Fadil terjadi sejak keduanya sama-sama kuliah di Monash University, Australia. Ima merupakan mahasiswi Jurusan Bisnis, sedangkan Fadil mengambil Jurusan Teknik.
Ima mengaku sering berjumpa dalam Forum Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia ketika kuliah. Namun saat itu memang belum ada benih cinta yang tumbuh.
"Ya kenal saja sesama Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia. Ketemu beberapa kali ketika itu hanya say hallo biasa saja," ujar perempuan yang akrab disapa Ima di kediamannya di Jemurwonosari Surabaya, Rabu (26/6/2019).
Namun siapa sangka, beberapa tahun kemudian keduanya bekerja di perusahaan yang sama, Ernst and Young. Pertemuan pertama mereka terjadi secara tidak sengaja di lobi perusahaan yang berbasis di London, Inggris.
"Ketika itu Maret 2018, kami bertemu di lobi kantor mau keluar, ada orang mau masuk. Kan saat itu pintunya buka harus pakai tap (ID card), kita ngedahuluin yang mau masuk. Eh ternyata dia," imbuh Ima sembari tersipu.
Menjadi teman sekantor, keduanya akhirnya saling tukar nomor handphone. Komunikasi berlanjut hingga akhirnya Ima harus berdinas ke Medan selama tiga bulan. Keduanya baru bertemu lagi saat acara buka bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia di Tanah Air.
Benih-benih cinta itu muncul hingga Fadil memberanikan diri untuk bertamu ke kediaman Khofifah dan meminang pujaan hatinya. Setelah pertemuan Agustus 2018 untuk menuntaskan PR membaca Al Fatihah, Fadil kembali pada Februari 2019 untuk menyampaikan keseriusannya melamar Ima. Saat itulah kedua keluarga bertemu dan merumuskan hari pernikahan.
Beberapa hari menjelang pernikahannya, Ima mengaku deg-degan. Namun dia meminta doa restu kepada sang ibunda.
"Alhamdulillah karena semua dijalani dengan senang jadi nggak terasa capeknya cuma deg-degan saja. Iya deg-degan minta doa ibu banyak-banyak," lanjut Ima.
Di kesempatan yang sama, Khofifah mengatakan dalam agama Islam dianjurkan untuk menyegerakan urusan kebaikan, termasuk pernikahan. Untuk itu, dia mengaku jika putrinya sudah menemukan jodoh, tidak ingin menunda-nunda lagi.
"Hal yang oleh agama memang disarankan untuk disegerakan adalah yang punya hutang cepat dibayar, kalau ada tamu cepat disuguhi, kalau ada jenazah cepat dimakamkan, kalau punya anak gadis segera akan dinikahkan kalau memang sudah waktunya," kata Khofifah.
"Anak sama anak, orang tua sama orang tua insya Allah sudah bertemu kita memohon kepada Allah mudah-mudahan maslahah, sakinah bahagia dunia akhirat," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini