Akibatnya, Yanti pun mengeluhkan kerugian hingga miliaran rupiah. Apalagi SPBU miliknya tidak memiliki asuransi.
"Saya nggak punya asuransi, jadi kerugian murni saya yang nanggung," tutur pemilik SPBU Yanti saat ditemui detikcom di lokasi, Rabu (26/6/2019).
Menurutnya, satu hari tutup pihaknya mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Tidak hanya kerugian materi, pihaknya pun merasa kasihan dengan 24 karyawannya yang terpaksa diliburkan.
"Padahal paginya (sebelum kebakaran) petugas kami sudah melarang pemilik mobil, tapi nekat juga. Akhirnya kebakaran kan sorenya," imbuh dia.
Menurutnya, ini bisa jadi pembelajaran terutama kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan penimbunan BBM menggunakan mobil.
"Kalau kayak gini kan semua orang rugi, saya rugi, yang mobilnya kebakar juga rugi," tukasnya.
Yanti pun masih belum memutuskan apakah permasalahan ini dibawa ke jalur hukum atau tidak.
"Saya juga belum tahu nanti, ganti ruginya gimana. Saya masih berpikir enaknya gimana," pungkas dia. (fat/fat)