Pembunuhan keji terhadap SR diduga dilakukan WY (26) pada 1 Mei lalu. Pria asal Kecamatan Buduran, Sidoarjo itu menjemput SR yang tak lain mertua tirinya menggunakan mobil Toyota Avanza sewaan sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu korban meminta WY untuk mengantarnya ke tempat orang pintar di Jombang. Bukannya mengantar ke tujuan, WY justru membelokkan mobil warna hitam itu ke arah Kecamatan Trawas, Mojokerto.
"Pelaku beralasan mau menjemput temannya lebih dulu," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery saat dihubungi detikcom, Rabu (26/6/2019).
Sampai di jalan sepi Desa Sugeng, Kecamatan Trawas sekitar pukul 17.00 WIB, WY menghentikan mobilnya. Dia lantas menjerat leher SR sampai korban tak berdaya.
Agar tak dicurigai membunuh mertuanya sendiri, WY pun berusaha menghilangkan mayat SR. Dia lebih dulu meminta bantuan teman akrabnya berinisial ML (23), warga Kecamatan Trawas untuk membakar tubuh korban.
Baru pada pembakaran keempat, pelaku MI (20), warga Trawas membantu membakar jasad SR. Para pelaku membakar korban di areal perkebunan Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Desa itu berbatasan dengan Desa Sugeng.
"Para pelaku membakar korban sampai empat kali menggunakan ban bekas dan ilalang. Karena dibakar sampai empat kali, dugaan kami membuat banyak tulang korban yang habis," imbuh Fery.
Selain membunuh dan membakar SR, WY juga diduga merampas harta milik mertuanya itu. Seperti sepeda motor Honda Scoopy, jam tangan, uang Rp 50 ribu, perhiasan kalung dan cincin serta ponsel.
Polisi telah meringkus WY, ML, dan MI. Ketiganya juga telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan SR. Namun, kasus ini belum sepenuhnya terungkap lantaran tes DNA yang belum juga selesai.
Tes DNA untuk memastikan tengkorak terbakar dan beberapa tulang di kebun Desa Kesemen adalah jasad SR. Karena polisi khawatir tengkorak yang ditemukan pencari rumput, Minggu (2/6) milik korban lain yang juga dibunuh oleh WY dan kawan-kawan. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini