Saat ini Radika koma di Ruang Tulip RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan. Selang infus tersambung ke hidung dan tertancap di lengannya. Kedua orang tua dan kerabat menungguh Radika dengan raut kesedihan. Ibu dan salah seorang kerabat terus menangis melihat keadaan Radika.
Widatur Rohimah, ibu Radika, mengatakan putranya sudah 4 hari tergolek di rumah sakit. Menurut dokter yang mendiagnosa, anaknya menderita radang otak dan harus dirujuk ke rumah sakit yang memenuhi persyaratan dan memadai.
"Sebelumnya tidak ada keluhan apa-apa. Nggak bisa buang air besar. Terus setelah bisa (buang air besar) kejang. Dibawa ke sini kata dokter kena radang selaput otak," kata Widatur Rohimah di RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan, Senin (24/6/2019).
Menurut Rohimah, dokter menyarankan Radika harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas memadahi untuk menangani penyakitnya. Namun hingga saat ini tak dirujuk karena ketiadaan biaya.
"Katanya harus dirujuk ke Malang tapi nggak ada biaya. BPJS juga nggak punya," terangnya.
Kini, kedua orang tua dan keluarga masih terus berusaha mendapatkan layanan BPJS maupun layanan kesehatan untuk warga miskin lainnya. "Kasihan pak, sudah kritis anaknya," ujar Rohimah dengan air mata terus mengalir di pipinya.
Humas RSUD dr R Soedarsono, Dya Luciana, mengatakan Radika tiba di rumah sakit pada Jumat (21/6) dalam keadaan kejang. Pihak rumah sakit langsung memberikan penanganan darurat.
"Pasien ini membutuhkan perawatan neurologi anak di tempat penangan intensif anak. Kita tak punya itu katena tipe C. Makanya kami rujuk ke rumah sakit yang punya fasilitas tersebut," kata Dya Luciana.
Saat ini, kata Dya, kondisi pasien sudah stabil namun masih belum sadar. "Sudah stabil tapi masih belum sadar penuh," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini