"Dari 307 desa hanya ada 100 komunitas reog yang aktif hingga ini," tutur Ipong saat ditemui detikcom di Jalan Alun-Alun Utara saat dikonfirmasi, Senin (17/6/2019).
Dia menambahkan pemkab telah menggelontorkan sedikitnya Rp 1 miliar dana kesenian untuk desa/tahun. Namun pihaknya menilai dana tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal.
"Jadi saya minta kesenian reog ini wajib dipentaskan serentak diseluruh desa tiap bulan, misal tanggal 11," terang dia.
Bupati menegaskan pihaknya akan mengevaluasi dalam pemberian Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD). Sejak lima tahun terakhir, dana ini khusus menyasar ke berbagai bidang terutama kesenian.
"Kalau sisi pertanggungjawaban tidak masalah, misal pemdes beli peralatan kesenian reog termasuk gamelan," jelasnya.
Harapannya bila kesenian reog di 307 desa dihidupkan lagi, jelas Ipong, wisatawan yang datang ke Ponorogo bisa melihat pentas reog secara langsung.
"Dan harus jadi agenda rutin, jika tidak melakukan (pentas reog), maka akan dievaluasi desa tersebut," pungkas dia. (fat/fat)