Kepala Departemen Operasi I Astra Tol Jomo Tomy Rabyansah mengatakan, H-7 sampai H+3 lebaran 2018 tercatat ada 351.825 kendaraan melalui Tol Jombang-Mojokerto. Puncak arus mudik tahun lalu terjadi pada H-2 lebaran, yaitu mencapai 29.313 kendaraan. Sementara puncak arus balik terjadi pada H+2 lebaran, mencapai 41.343 kendaraan.
Minat masyarakat menggunakan jalan tol meningkat hampir dua kali lipat pada arus mudik dan balik lebaran 2019. Menurut Tomy, H-7 sampai H+3 lebaran tercatat 691.248 kendaraan melalui Tol Jombang-Mojokerto. Dibandingkan tahun lalu, lonjakan pemudik mencapai 339.423 kendaraan atau 96,5 persen.
"Puncak arus mudik pada H-4 lebaran, jumlah kendaraan yang melintas 48.665 unit. Kalau puncak arus balik ada di H+2 Lebaran, mencapai 89.169 kendaraan dalam sehari," kata Tomy saat dihubungi detikcom, Selasa (11/6/2019).
Tingginya minat pemudik melalui Tol Jombang-Mojokerto tahun ini, lanjut Tomy, tak lepas dari tersambungnya Tol Trans Jawa. Tahun lalu seksi Wilangan-Kertosono bagian dari Tol Solo-Kertosono belum selesai dibangun.
Bagian tersebut hanya dibuka dengan status fungsional pada jam-jam tertentu selama arus mudik dan balik Lebaran 2018. Sehingga masih banyak kendaraan dari arah Surabaya maupun Madiun terpaksa melalui jalur arteri.
Sementara tahun ini, seksi Wilangan-Kertosono telah tuntas dibangun. Sehingga tol Jombang-Mojokerto terhubung langsung dengan tol Solo-Kertosono. Dengan begitu, para pemudik dari arah Surabaya dan Madiun bisa langsung melintas di jalan bebas hambatan.
"Arus mudik bisa disebabkan tersambungnya Tol Trans Jawa. Jadi, euforia pemudik yang ingin mencoba lewat tol. Kalau puncak arus balik hampir dua kali lipat dari puncak arus mudik karena waktu balik lebaran pendek," pungkasnya.
Tonton video Tol Cikampek Kembali Macet Parah:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini