Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Indah Wahyu mengatakan, 14 orang satu keluarga ikut santap bersama di wisata Telaga Sarangan, Magetan, Sabtu (8/6). Mereka adalah keluarga besar Wagimin (66), warga Jalan Watudakon, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
"Dari 14 orang yang ikut rombongan, 7 orang mengalami diare, yang masuk rumah sakit 5 orang," kata Indah di RSI Sakinah, Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Senin (10/6/2019).
Semula penyebab keracunan satu keluarga ini, lanjut Indah, akibat menyantap nasi rawon yang mereka bawa dari rumah. Namun setelah diselidiki, kuah rawon dibuat pada Jumat (7/6). Sehingga kecil kemungkinan menjadi basi.
"Kemungkinan basinya di sambal petis. Mereka membawa sambal petis untuk dimakan dengan tahu. Sambal itu dibuat Rabu (5/6)," ungkapnya.
Sayangnya untuk memastikan makanan yang mengandung zat berbahaya penyebab keracunan, terkendala sudah tidak adanya sisa makanan. Sehingga Dinas Kesehatan tidak mendapatkan sampel untuk diteliti di laboratorium.
"Makanan sudah habis semua. Muntahan korban juga sudah selesai, juga sudah tidak diare setelah ditangani di sini (RSI Sakinah)," terang Indah.
Sementara terkait penyebab tewasnya korban Wagimin, kata Indah, tidak hanya dipicu keracunan makanan. Menurut dia, selain mengalami muntah dan diare, korban juga mempunyai riwayat sakit jantung.
"Yang meninggal kemungkinan besar karena sakit jantung. Pihak rumah sakit menyampaikan beliau meninggal di perjalanan. Beliau tidak bisa dipastikan penyebab kematiannya karena keracunan," tambahnya.
Kelima korban keracunan ini adalah pasangan suami istri Wagimin (66) dan Tiah (58), anak serta menantu Wagimin, Nova Anggraeni (36) dan Heri Estianto (53). Keempat korban asal Jalan Watudakon, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Sementara satu korban lainnya Juma'atin (64), saudara Wagimin asal Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Kelima orang itu mengalami mual, pusing, muntah dan diare sekitar 2 jam setelah makan bersama di Telaga Sarangan.
Saat ini tinggal Nova, Heri dan Juma'atin yang menjalani rawat inap di RSI Sakinah. Kondisi ketiga korban sudah membaik. Sementara Tiah yang sempat masuk ruang IGD, meminta pulang untuk mengurus pemakaman suaminya, Wagimin. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini