Mereka menyempatkan mampir ke toko oleh-oleh sebelum kembali ke tanah rantau. Di depan salah satu kios di Jl WR Supratman, deretan mobil berjajar. Sementara para penumpangnya bergantian masuk kios untuk membeli aneka buah tangan.
"Saya sudah nunggu di sini sejak kios masih tutup," ujar Budi, seorang pembeli berbincang dengan detikcom di lokasi, Sabtu (8/6/2019).
Pria yang bekerja di salah satu BUMN itu sengaja datang lebih awal. Jajanan pilihannya yakni tahu tuna. Begitu kios dibuka, dia langsung menyerbu makanan olahan khas Kota 1001 Goa tersebut. Dirinya memborong hingga 30 bungkus tahu tuna seharga Rp 10 ribu per bungkus.
"Ya biasa lah. Dari Pacitan belum puas kalau belum beli tahu tuna," katanya sambil tersenyum.
Pengelola kios pun sudah ancang-ancang sejak jauh hari. Pasalnya, mereka yakin momen Lebaran akan menjadi waktu untuk meraup lebih banyak rezeki. Produksi besar-besaran bahkan sudah dilakukan sejak sebulan sebelum Lebaran tiba. Tentu saja, jumlah lemari pendingin juga ditambah untuk penyimpanan stok lebih banyak.
Selain menjajakan menu olahan berbahan ikan laut, kios tersebut juga menyediakan aneka produk makanan asli Pacitan. Seperti sale pisang, kripik, kolong ketela, dan masih banyak lagi.
Hanya saja, pilihan favorit pembeli tetap pada makanan berbahan ikan tuna. Seperti tahu tuna, otak-otak tuna, serta aneka varian lainnya.
"Yang paling banyak dicari ya tahu tuna sama otak-otak tuna," terang Ny Sri Sukiran, pemilik kios.
Simak Juga 'Stoples Burung Merak Penghias Rumah Karya Pengrajin Pacitan':
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini