Ratusan Tukik Baru Menetas Dilepasliarkan di Banyuwangi

Banyuwangi - Ada momen menarik saat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah di Banyuwangi. Ratusan tukik (anak penyu) yang baru menetas dilepasliarkan ke laut bebas.

Kegiatan ini digelar oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), di Pantai Marina Boom Banyuwangi, Rabu (5/6/2019). Sebanyak 127 baby penyu jenis Lekang dilepasliarkan, sesaat mereka baru menetas di lokasi penangkaran dan penetasan telur penyu semi alami di milik BSTF.

"Ini merupakan penetasan ke 10 di tahun 2019 ini. Dari 132 telur yang kita dapat disekitar pantai Pulau Santen kemarin yang tidak menetas ada 5 butir telur. Sisanya langsung dilepasliarkan disini," ujar Wijanto Haditanodjo, Pembina BSTF Banyuwangi kepada detikcom.

Pria yang biasa dipanggil Wiwit ini, sengaja melepasliarkan pada hari Raya Idul Fitri ini, lantaran ingin menghormati hari besar keagamaan umat Islam. Selain itu, tepat hari ini, ratusan telur yang dipendam di media pasir di penangkaran sudah waktunya menetas.

"Seperti Lebaran dimana umat Islam kembali terlahir suci. Satu bulan umat Islam memerangi nafsu, dan tibalah di hari raya mendeklarasikan kemenangan itu. Tukik ini sudah berjuang untuk menetas dan hidup. Tibalah saatnya mereka bebas untuk hidup dialam liar dan habitat mereka," ujarnya.

Selama 46 hari, telur penyu dieramkan pada media pasir di tempat penetasan semi alami. Ini agar terhindar dari predator dan air pasang dilaut.

Mereka ada yang langsung bisa bergerak, adapula yang membutuhkan bantuan untuk keluar dari pasir. Satu persatu, tukik yang terbebas dari pasir berjalan mencari air. Di dalam penangkaran sengaja dibuat kolam air asin untuk tempat tukik dilatih untuk berjalan setelah menetas.

"Tukik ini saat menetas langsung akan mencari air. Karena habitat aslinya ya memang di laut. Tukik jantan tidak akan pernah naik ke pantai. Tapi tukik betina akan naik ke permukaan pantai untuk bertelur," tambahnya.

Setelah dilatih mencari air, ratusan tukik itu kemudian dibawa ke pinggir pantai. Secara bersamaan, tukik-tukik itu dilepasliarkan. Seperti perlombaan, mereka secepatnya mencari bibir pantai dan selanjutnya berenang disela ombak yang kencang. Satu persatu tukik pun hilang di tengah lautan yang luas. (bdh/bdh)